Jejamo.com, Bandar Lampung – Dana desa menjadi salah satu program pemerintah pusat dalam meningkatkan pembangunan di desa. Sayangnya masih banyak tantangan-tantangan yang harus dihadapi setiap daerah dalam mewujudkan pembangunan melalui dana desa.
Gubernur Lampung Ridho Ficardo menyebutkan, salah satu tantangan tersebut adalah masalah Sumber Daya Manusia (SDM). Di pedesaan, kata dia, belum banyak yang memahami cara penyusunan RPJMDes dari dana desa.
“Sehingga akan banyak penyimpangan dan ‘kekacauan’ dalam penyusunannya yang justru membahayakan. Pemprov melakukan pendidikan untuk perangkat desa agar meminimalisir dan menjaga dari penyimpangan,” ungkap Ridho dalam seminar nasional yang digelar IKA UNPAD Lampung di Auditorium Bank Indonesia Perwakilan Lampung, Jumat, 22/4/2016.
Seminar mengangkat Tema “Pemanfaatan Teknologi Informasi, Elektronifikasi, Dan Komunikasi Dalam Meningkatkan Daya Saing Desa” dihadiri segenap Alumni UNPAD, Dinas kominfo Kab/Kota dan Provinsi Lampung juga segenap camat dan perangkat desa serta Relawan TIK Indonesia yang baru dilantik sesaat sebelum seminar dimulai.
Kaitannya dengan Teknologi Informasi, gubernur menjelaskan, karna TIK adalah tools untuk membuka akses dan pngetahuan tata kelola dari dana desa tersebut agar bisa berlangsung sesuai tujuannya.
“Maka sosialisasi TIK juga sangat membantu SDM Desa untuk mendapatkan Informasi berkaitan penggunaan Dana Desa dan TIK bisa menjadi fungsi kontrol pengawalan dan pendampingan melalui optimalisasi TIK,” Papar Ridho.
Sementara itu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjelaskan, penetrasi TIK terutama Internet untuk menjangkau Desa-desa terus diupayakan. Pemerintah bekerjasama dengan swasta akan memperluas daya jangkau Fiber optic/Broadband yang dibagi dalam 3 wilayah, Barat, Tengah dan wilayah Timur.
Dari sekitar 500an Kabupaten yang ada di Indonesia sampai saat ini baru sekitar 400an Kabupaten yang terhubung Fiber Optic dengan mayoritas adalah wilayah Barat.
“Wilayah Tengah dan Timur yang masih jarang terjangkau ini keterkaitan dana dan kemauan operator. Sumatera hampir seluruh sudah termasuk Lampung, walau mungkin beberapa wilayah kapasitas Broadbandnya tidak tinggi.” Jelas Menkominfo.
Untuk itu Pemerintah pusat melalui Kemenkominfo menggalakan seluruh wilayah Indonesia akan tersambung Fiber Optic pada 1 Januari 2019. Demi mendukung Semangat Nawacita, membangun Indonesia dari pinggiran. (*)