Jejamo.com, Bandar Lampung – Peran guru ngaji yang setiap hari mengajarkan cara membaca Alquran di Kota Bandar Lampung cukup besar. Namun, insentif yang mereka terima dari Pemerintah Kota setempat hanya Rp100 ribu per bulan.
“APBD Kota Bandar Lampung memang menganggarkan buat insentif guru ngaji Rp1,5 juta per tahun. Kalau per bulan Rp100 ribuan,” ujar Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bandar Lampung Suryani M Nur kepada jejamo.com via BlackBerry Messenger, Senin, 2/5/2016.
Suryani mengatakan, syukur alhamdulillah perhatian dari Pemerintah Kota setempat sudah ada. Namun, jumlah itu tentu tidak memadai.
“Idealnya memang ditingkatkan setiap tahun dalam APBD. Sehingga para guru ngaji ini akan semakin termotivasi dalam mengajar. Mereka memang ikhlas dalam mengajar karena pahalanya besar. Namun, jika ada bujet dalam APBD, kenapa tidak,” urai kandidat doktor ilmu dakwah IAIN Raden Intan Lampung itu.
Suryani menegaskan, peran guru ngaji dalam pendidikan anak sangat besar. Meski nonformal, upaya yang dilakukan para guru ngaji ini signifikan.
“Anak-anak kita bisa mengaji dengan baik, salah satunya ditopang guru ngaji. Dengan orangtua yang semakin sibuk, pengajaran cara membaca Alquran dipercayakan sepenuhnya kepada guru ngaji atau di sekolah,” ujarnya.
Suryani menambahkan, para guru ngaji ini besar jasanya terhadap pendidikan agama anak-anak. “Mereka juga pantas disebut pahlawan tanpa tanda jasa,” pungkasnya.
Hari ini, 2 Mei 2016, segenap bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Hardiknas sendiri diambil dari hari lahir tokoh pendidikan Indonesia dan pendiri Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com
