Jejamo.com, Lampung Selatan – Grandmaster Susanto Megaranto menyarankan agar setiap siswa yang hendak menjadi pecatur profesional berlatih setiap hari.
Akan lebih baik, kata dia, jika dimulai dari usia dini, misalnya enam atau tujuh tahun.
Ini berguna untuk menumbuhkan minat anak kepada catur.
Menjadi pecatur sejak muda, kata dia, tak mesti meninggalkan pendidikan formal.
“Bisa seiring,” kata Susanto Megaranto kepada jejamo.com saat menghadiri pembukaan turnamen catur antarpelajar madrasah ibtidaiyah dan SD se-Lampung Selatan di aula Kemenag setempat hari ini, Kamis, 6/2/2020.
Susanto melanjutkan, selain setiap hari berlatih, ada baiknya latih tanding dengan orang yang lebih dewasa.
“Biar mentalnya terasah,” kata Susanto yang mengaku mulai serius berlatih catur sejak umur enam tahun.
Susanto bilang, dengan latih tanding dengan orang dewasa, bisa menajamkan strategi dalam permainan.
“Kalau saya bisa lima jam latihan catur,” kata dia.
Ia menuturkan, jika sudah merasa mantap dengan catur, ada baiknya masuk ke klub sehingga bisa dilatih pelatih profesional.
“Supaya kemampuan meningkat,” kata dia.
Susanto Megaranto tak hanya menghadiri pembukaan turnamen. Ia juga didapuk bertanding catur tanpa melihat papan catur.
Kali ini ia meladeni tantangan Kepala Kemenag Lampung Selatan Juanda Naim. [Sugiono]