Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Handrie Kurniawan Kritik Wali Kota Herman HN Terkait Pandemi Covid-19: Belum Tampak Substansi Pencegahan Penyebaran Wabah

Handrie Kurniawan. | Dokumentasi

Jejamo.com, Bandar Lampung – Penanganan covid-19 di Bandar Lampung sekadar menghabiskan prosedural anggaran.

Namun, belum tampak substansi pencegahan penyebaran wabah yang dilakukan Wali Kota Herman HN.

Dalam kaidah fikih, nyawa manusia adalah prioritas tertinggi.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Bandar Lampung Handrie Kurniawan kepada jejamo.com hari ini melalui percakapan WhatsApp.

Handrie memberikan penilaian karena menilai yang dilakukan Pemkot selama ini kurang greget dan tak menyentuh sisi substansi penanganan covid-19.

Anggota Fraksi PKS ini mengatakan, ekonomi sudah pasti terpuruk dengan pandemi ini. Walaupun begitu, ekonomi bisa bangkit ketika pandemi berakhir.

“Tapi kalau nyawa enggak akan bisa kembali. Keselamatan jiwa manusia di atas segala kepentingan lain,” ujar alumnus SMAN 2 Bandar Lampung itu.

Handrie mengatakan, dengan masuknya Bandar Lampung sebagai zona merah berdasar situs Kementerian Kesehatan, Handrie meminta Wali Kota Bandar Lampung melakukan sejumlah langkah penting dan cepat.

Pertama, batasi akses keluar-masuk Bandar Lampung. Ini, kata dia, baik skala lokal maupun lebih besar.

“Jika tren terinfeksi virus makin tinggi, tetapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB,” kata dia.

Dengan PSBB, anggaran wajib dinaikkan dan dialokasikan untuk kesehatan, pengamanan, ekonomi, dan sebagainya.

Yang kedua, tutur Handrie, bubarkan keramaian dan berkumpulnya orang banyak yang memicu potensi penyebaran virus corona.

Ketiga, lanjut magister ilmu pemerintahan FISIP Unila itu, pemerintah mesti membuat prosedur standar operasional yang komprehensif.

“Jangan sepotong-sepotong. Kalau ini tidak bisa diatasi, tenaga kesehatan kita takkan mampu menangani,” lanjutnya.

Keempat, Handrie juga mendesak Wali Kota Herman HN membantu tenaga medis dengan mensterilisasi tempat fasilitas kesehatan dan memberikan rasa aman kepada mereka.

“Libatkan orang di luar instansi kesehatan sebagai relawan,” kata dia.

Poin kelima, kata Handrie, adalah mengimbau warga mampu untuk menunaikan zakat pada awal-awal Ramadan ini sesuai anjuran Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Koordinasikan dengan baik supaya saat pendistribusian zakat itu tidak malah menjadi tempat orang berkerumun,” kata dia.

Poin sudah zakat tadi, kata Handrie, penting saat pandemi covid-19 ini.

“Jangan sampai terlambat. Jangan sampai ada saudara kita di kota ini yang mati kelaparan,” tutupnya. [Sugiono]

Populer Minggu Ini