Jejamo.com – Pelatih tim nasional Thailand Kiatisuk tak percaya Vietnam dikalahkan Indonesia dalam semifinal piala AFF2016. Ia menyimpan harapan ingin melihat Vietnam jadi lawan Thailand di final Piala AFF 2016. Sayang, timnya justru bakal menghadapi Indonesia, finalis yang juga berasal dari Grup A.
Indonesia lolos ke final setelah menyingkirkan Vietnam di semifinal dengan agregat kemenangan 4-3. Indonesia membekuk tim berjuluk The Golden Stars 2-1 di Stadion Pakansari, dan sukses menahan imbang 2-2 di My Dinh Stadium.
Keberhasilan Indonesia melenggang ke final sebenarnya juga jadi salah satu harapan Kiatisuk. Pelatih yang dijuluki Zico dari Asia itu sempat mengucapkan selamat kepada Indonesia yang lolos ke semifinal dengan mengalahkan Singapura di laga terakhir Grup A.”Selamat buat Indonesia. Saya harap kita bisa bertemu di final,” ucap Kiatisuk yang bernada psywar.
Akan tetapi, Kiatisuk juga sempat berharap agar Vietnam yang jadi lawan Thailand di final. Alasannya pun lebih jelas, yakni ingin merasakan atmosfer bermain di hadapan pendukung tuan rumah yang memadati My Dinh National Stadium, Hanoi. Komentarnya menunjukkan Kiatisuk lebih berharap Vietnam yang ke final.
Ketika tahu hasilnya Vietnam gagal ke final, Kiatisuk tidak bisa menutupi kekecewaannya. Menurutnya, tim asuhan Nguyen Huu Thang harusnya bisa menang di leg kedua semifinal sebab bermain lebih dominan. Sementara Indonesia dinilai Kiatisuk tidak segarang di leg pertama.
“Di babak pertama, mereka (Vietnam) bermain dengan sangat matang. Mereka mampu mengatur ritme ofensif dan itu sangat menakjubkan,” sanjung Kiatisuk.
“Tapi saya tidak mengerti alasannya, mengapa Vietnam mengubah permainannya jadi terburu-buru. Terburu-buru yang membuat mereka kerap kehilangan kontrol bola. Indonesia bermain sangat sabar, tidak keras seperti di leg pertama. Itulah mengapa beberapa pemain Indonesia cukup sulit dan tangguh untuk dihadapi Vietnam,” sambungnya.
Tapi Kiatisuk menegaskan, kartu merah kiper Nguyen Tran Manh mengubah jalannya pertandingan. Meski kesalahannya atas gol pertama Stefano Lilipaly bisa dimaklumi, pelanggaran kepada Bayu Pradana sangat pantas diganjar kartu.(*)