Jejamo.com, Metro – Wali Kota Metro A Pairin dan Wakil Wali Kota Metro Djohan didampingi unsur Fokorpimda menyerahkan penghargaan kepada kepala sekolah dan guru berprestasi tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK tingkat Kota Metro tahun 2016, sekaligus penyerahan hadiah kepada 30 pemenang Lomba Olimpiade Sains Nasional tingkat SD, SMP, SMA dan SMK tingkat Kota Metro tahun 2016.
“Selamat dan sukses. Saya berharap dengan penghargaan yang diterima dapat semakin meningkatkan semangat dan kualitas dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia khususnya di Kota Metro,” kata Pairin usai membacakan amanat Mendikbud dalam upacara Hardiknas di Lapangan Samber, Senin, 2/5/2016.
Mendikbud melalui amanat yang dibacakan Wali Kota Metro A. Pairin mengatakan, Hardiknas harus diperingati dengan membangkitkan kembali kesadaran akan pentingnya kualitas manusia.
Hardiknas tahun 2016 mengambil tema “Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-cita” sebagai obor dan semangat untuk mengobarkan semangat pendidikan nasional. Momentum ini sebagai tonggak untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi segenap bangsa, dengan menciptakan SDM yang terampil, meningkatkan kapasitas penciptaan beragam inovasi dan teknologi yang berdaya saing industri, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing bangsa Indonesia dimata dunia.
Sebagaimana kulitas manusia sangat memengaruhi keberhasilan sebuah bangsa dalam mengikuti kompetisi di era global saat ini. Pun dengan Indonesia yang harus memulai membangun kesadaran akan pentingnya peningkatan kualitas manusianya.
Saat ini, kata Mendikbud, para pelajar di Indonesia membutuhkan pendidikan yang dapat menyokong kehidupannya kelak. Pendidikan tersebut mencakup tiga komponen yakni kualitas karakter, kemampuan literasi, dan kompetensi.
Kualitas karakter mencakup dua bagian yakni karakter moral yang meliputi nilai Pancasila, keimanan, ketakwaan, integritas, kejujuran, keadilan, empati, rasa welas asih dan sopan santun.
Kemudian karakter kinerja yang meliputi kerja keras, ulet, tangguh, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi dan kepemimpinan.
“Pelajar diharapkan dapat mendapatkan pendidikan karakter ini dengan seimbang. Karena tentu tidak elok jika generasi penerus bangsa ini merupakan anak yang jujur tapi malas atau rajin tapi culas,” paparnya.
Kemudian kemampuan literasi juga harus dikembangkan utamanya dalam dunia pendidikan. Sebab, sampai dengan saat ini literasi baca tulis dan berhitung masih menjadi prioritas. Pengembangan literasi sains, tekhnologi, finansial dan budaya juga harus diperkuat.
“Berkenaan dengan komponen kompetensi, bahwa pelajar saat ini membutuhkan kemampuan untuk kreativitas, berfikir kritis dan mampu memecahkan masalah, komunikasi serta kolaborasi,” tegasnya.(*)
Laporan Tyas Pambudi, Wartawan Jejamo.com