Jejamo.com, Lampung Timur – Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang ditetapkan pemerintah awal April 2016 ini, ternyata tidak disambut gembira oleh pembuat gula merah di Desa Tanjung Aji Kecamatan Sukadana, Lampung Timur.
Banyak pengrajin gula setempat justru ketar-ketir penurunan harga BBM tersebut akan membuat harga gula merah produksi mereka semakin anjlok.
Gufron, pengrajin gula setempat, mengatakan, saat ini harga gula merah mulai turun menjadi Rp10.000 per kilogram. “Padahal bulan sebelumnya harganya Rp12.000 per kilogram,” ujarnya kepada jejamo.com, Sabtu, 2/4/2016.
Selain itu, saat ini para pengrajin menghadapi kesulitan sulitnya mendapatkan bahan baku nira kelapa dan aren untuk pembuatan gula. Gufron mengaku, dalam sebulan omset penjualannya hanya Rp2-3 juta. Jumlah itu dipengaruhi banyak tidaknya bahan baku gula yang didapat.
Gufron yang mulai menekuni usaha pembuatan gula merah sejak tahun 2006 berharap Pemerintah Kabupaten Lampung Timur bisa ikut menjaga harga gula merah dari pengrajin setempat agar tidak terus anjlok.(*)
Laporan Suparman, Wartawan Jejamo.com