Jejamo.com, Tulangbawang Barat – Sejumlah petani padi di Tulangbawang Barat mengaku resah dengan harga jual gabah yang masih rendah. Padahal ribuan hektar sawah mereka di Tiyuh Daya Sakti, Kecamatan Tulangbawang Udik, diperkirakan akan siap panen dua bulan kedepan.
Ipah salah seroang petani setempat mengaku khawatir karena harga jual gabah saat ini hanya Rp 4.000 per kilo di daerahnya. “Harga gabah sekarang tergolong murah. Jika harga tak berubah, meski nanti dibulan Juni kami panen tapi hasilnya gak akan bisa memenuhi kebutuhan hidup selama ini,” kata Ipah kepada Jejamo.com, Rabu, 30/3/2016.
Ipah menambahkan, petani juga harus menyisihkan pendapatannya dari menjual gabah untuk ongkos tanam kembali. “Hasil jual gabah nantinya juga dipotong ongkos menanam kembali dari biaya bajak lahan, pupuk, obat semprot hama dan masih bayak biaya lain” ujarnya.
Harga gabah yang anjlok menurut Ipah memang kerap menghantui harapan warga Tulangbawang Barat. Gabah yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 4.500 per kilo kini anjlok menjadi Rp 4.000, Paadahal puncak panen raya masih belum tiba.
Ipah hanya bisa berharap semoga menjelang panen harga gabah dapat berubah dan mengalami kenaikan. Pemerintah diharap dapat campur tangan untuk mengendalikan harga jual gabah ditingkat petani.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Rengki, wartawan Jejamo.com