Jejamo.com, Bandar Lampung – Ahmad Mufti Salim, Ketua Fraksi PKS DPRD Lampung, mengatakan, pada momen Hari Anak Nasional, 23 Juli 2020 ini, ia bersama 8 anggota Fraksi PKS memaknainya dengan memastikan agar negara, pemerintah daerah dan kita semua benar-benar memenuhi hak-hak anak, hak pendidikan, hak fisik, hak kesehatan dan lain sebagainya.
“Yang terpenting dari itu adalah agar anak-anak kita terlindungi,” kata Ahmad Mufti Salim pada peringatan Hari Anak Nasional, 23 Juli 2020, Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) PKS Lampung bersama Fraksi PKS DPRD Lampung, Kamis, (23/7) di selasar aula GSG DPW PKS Lampung.
Menurut Ketua Umum PKS Lampung itu, Hari Anak Nasional setiap tanggal 23 Juni sejatinya berkorelasi dengan Hari Keluarga Nasional, 29 Juli.
“Di masa pandemi Covid 19 seperti sekarang ini, yang terjadi tidak hanya di Lampung atau Indonesia namun juga di seluruh dunia, sangat berdampak kepada ketahanan keluarga,” ungkap bakal calon wali kota Metro itu.
Di hadapan puluhan orang tua peserta acara BPKK PKS Lampung, Mufti menjelaskan jika di masa pendemi ini tren perceraian cenderung meningkat.
“Nah d isebelah kantor PKS Lampung ini adalah Pengadilan Agama, lembaga yang memutus perkara kekeluargaan. Informasi yang didapatkan bahwa tren perceraian pada masa pandemi cenderung meningkat,” jelas laki-laki yang pernah mondok di Ponpes Krapyak Yogyakarta ini.
Tentu saja, lanjutnya, bahwa salah satu indikator kerentanan pada ketahanan keluarga adalah adanya perceraian di antara orang tua.
“Sehingga penguatan ketahanan keluarga juga patut jadi perhatian kita semua termasuk pemerintah, DPRD dan semua yang hadir di sini,” kata alumnus Universitas Islam Madinah dan Universitas Kebangsaan Malaysia itu.
Di samping itu, kata dia, pada masa pandemi bagi anak-anak juga melakukan kegiatan belajar di hari aktif lebih banyak dilakukan di rumah bersama orang tua menggunakan media virtual atau online.
Sedikit banyak pasti berpengaruh terhadap pengeluaran orang tua terutama pada kuota internet.
“Betul Bu, Pak?” tanya Mufti Salim yang spontan dijawab “betul, Ustaz”.
Sehingga atas saran BPKK, kata Mufti Salim lagi, bahwa perlu ada dukungan kepada orang tua dalam hal bantuan kuota pada proses pembelajaran virtual bagi anak-anak.
Sementara, Ketua BPKK PKS Lampung, Tri Sakti Wijayana, mengungkapkan jika agenda Peringatan Hari Anak Nasional yang dilakukan pihaknya berupa santunan kepada anak-anak terdampak covid hanya stimulan.
“Bingkisan dan bantuan hanya stimulan sekedar meringankan pengeluaran orang tua pada proses pembelajaran dalam jaringan atau daring. Kuantitas penerimanya pun begitu terbatas,” ungkap Tri Sakti.
Oleh karena itu, harapan dia akan semakin banyak pihak yang peduli dengan persoalan keberlanjutan pendidikan anak-anak khususnya di pendidikan dasar pada masa pandemik yang mengharuskan tetap belajar di rumah.
“BPKK PKS siap berkolaborasi dengan siapapun, sebagai bentuk tanggungjawab akan keberlanjutan pendidikan anak,” pungkas Tri Sakti. Demikian rilis yang diterima jejamo.com. []