Jejamo.com, Bandar Lampung – Sejumlah buruh di Bandar Lampung masih mengeluhkan gaji yang didapat, karena tingginya kebutuhan hidup di kota tapis berseri yang tak sebanding dengan gaji yang mereka terima.
SR, (30) warga Bandar Lampung yang bekerja sebagai sales distribusi obat-obatan mengatakan, upah yang diterima dirinya selama bekerja tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
“Saya menerima gaji dari perusahaan Rp 1,8 juta, itu tidak mencukupi untuk kebutuhan. Apalagi saya harus menghidupi istri dan anak saya serta rumah yang masih mengontrak,” ujarnya kepada jejamo.com, Minggu 1/5/2016.
Selain itu, lanjut SR, pihak perusahaan juga harus memperhatikan tunjangan kesehatan untuk karyawannya,”Harapan saya sebagai buruh pihak perusahaan bisa mensejahterakan karyawannya,” urainya.
Ia juga meminta pemerintah menerapkan UMR di Lampung setara dengan upah di Jakarta.”Sebab berbagai kebutuhan pokok di Lampung harganya sama seperti di Jakarta,” kata dia.
Laporan Andi Apriyadi, wartawan jejamo.com