Jejamo.com, Pesawaran – Kasih ibu kepada anak tak kenal kondisi baik susah maupun senang. Hal ini seperti dilakukan oleh Sarnia (34) yang merawat putra bungsunya Kelvin Julio (6) yang di diagnosis klinis tumor intra abdomen.
Anak ketiganya tersebut kondisinya saat ini sangat memprihatinkan, bukannya membaik malah makin memburuk. Tubuh Kelvin sangat kurus hanya seperti kulit membungkus tulang dengan perut semakin membesar dan hanya bisa tergeletak di kasur.
Saat jejamo.com berkunjung di kediamannya di Jalan Raya Teluk Ratai, Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan, Kebupaten Pesawaran, terdengar suara bocah malang itu merengek-rengek memanggil nama ibunya.
Dengan rasa kasih sayang Sarnia datang sambil membawa air hangat dan lap tangan, kemudian dengan tangannya Sarnia membasuh seluruh bagian tubuh putranya tersebut sambil menenangkannya.”Ya nak, sabar ya, ini ibu lagi bersihin badan kamu, di mana bagian yang sakit?,” ujarnya sambil menitikkan air mata, Sabtu, 23/12/2017.
Sarnia menceritakan, kondisi yang dialami putranya itu sejak dua tahun terakhir. Gejala tumor di bagian ususnya membuat tubuh Kelvin Julio semakin mengecil dan memburuk serta tidak membuat nafsu makan.
“Awalnya saya dan suami nggak tahu penyakit apa yang dialami anak saya ini, kami tahunya semakin lama tubuh dia semakin lama semakin kurus terus nafsu makannya berkurang. Padahal dari bayi sehat-sehat aja, mulai gejalanya itu sejak umur 4 tahun,” ujarnya kepada Jejamo.com, saat di temui dikediamannya.
Sarnia kemudian membawa putranya itu ke rumah sakit untuk mengetahui penyakitnya. “Dari hasil pemeriksaan dokter katanya anak saya ada tumor dibagian ususnya itu, untuk sekarang sudah beberapa kali dibawa ke rumah sakit restu bunda, RSUDAM, RS Urip Sumoharjo dan RS Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta,” paparnya.
Dia menambahkan, Selama dalam perawatan, pihak keluarga hanya mengandalkan bantuan dari BPJS. Sementara untuk operasional lainnya mengandalkan dari pendapatan sang suami Feri Adha (36) yang bekerja sebagai sopir tangki.
“Untuk pengobatan dapat bantuan dari BPJS tapi biaya menemani pengobatannya dari suami. Suami saya kerjanya sopir tangki ikut saudara, dulu sopir ekspedisi sering keluar kota tapi sejak anak saya sakit suami milih untuk berhenti katanya biar bisa ikut merawat Kelvin,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com