Jejamo.com, Bandar Lampung – Hari ini 21 April 2016, segenap perempuan di Indonesia turut bersukacita merayakan Hari Kartini. Ada banyak cara perempuan Indonesia merayakannya.
Termasuk salah seorang netizen cantik di Lampung ini, Oca. Khusus buat Hari Kartini, ia menulis puisi ini dengan segenap kerendahan hati. Jejamo.com mendapat izin untuk mempublikasikan puisi ini sebagai artikel di Hari Kartini. Selamat membaca.
“Habis Gelap Terbitlah Terang”
Dia adalah wanita
Selintas pandangku sama
Dirinya ringkih
Bersenjata air mata
Lemah gemulai bertutur
Bukan karena berjiwa batu
Tak bisa jatuh hati
Tak tunduk mencium bumi
Sekedar berlutut pada pertiwi
Tidak, bukan begitu
Dia adalah wanita
Bersanggul sebagai lambang
Berkebaya tetaplah usang
Sama saja
Tiada abadi
Habis gelap terbitlah terang
Musnahlah malam berganti siang
Akan ada cahaya
Setelah duka
Kemudian berganti tawa-tawa.
Lalu dia adalah siapa
Mengapa berjasa
Mengapa harum namanya terdengar telinga
Ya, sejarah bercerita
Dialah pendekar bangsa
Penyuluh kaumnya untuk merdeka
Putri biasa berhati baja
Melahap mungkar dengan sabar
Memerangi ketidakadilan dengan kelembutan
Tak ada perbedaan
Adam dan hawa
Miskin atau kaya
Baginya kedudukan sama saja
Tanpa berlupa kodrat Pencipta
OcaSTR, 21 April 2016