Jejamo.com, Bandar Lampung -Hari Keluarga Nasional atau Harganas yang jatuh hari ini, 29 Juni, bisa dijadikan momentum meningkatkan kebersamaan dalam keluarga.
Inilah waktu di mana semua anggota keluarga bisa memanfaatkan hari ini sebagai momen berkumpul bersama tanpa gadget atau gawai.
“Adanya gadget ini kita akui mereduksi kehangatan dalam keluarga dan komunikasi yang intens. Adanya Harganas bagus dijadikan sarana bersama keluarga tanpa gadget,” kata Ketua MPW Pemuda Pancasila Lampung Rycko Menoza kepada jejamo.com hari ini, Sabtu, 29/6/2019.
Rycko mengatakan, gawai jika tidak digunakan secara bijaksana, bisa mendatangkan kerugian.
Salah satunya menghilangkan komunikasi verbal antar-anggota keluarga. Hal itu akhirnya bermuara pada aktivitas masing-masing anggota keluarga meski dalam satu rumah.
“Bagus juga kalau ada aturan pada jam delapan malam semua ponsel dinonaktifkan. Jadi, semua anggota keluarga bisa bareng, ngobrol, bersenda gurau, dan sebagainya,” kata dia.
Rycko mengatakan, ini penting menjadi kesadaran sebelum gawai dan media sosial itu merenggut kebersamaan dalam rumah tangga.
“Tujuan Harganas kan demikian. Keluarga menjadi elemen penting bangsa ini. Maka, kebahagiaan keluarga menjadi kunci. Dan salah satunya dalam masa sekarang adalah bijak menggunakan gadget,” kata putra sulung gubernur Lampung dua periode Sjachroedin ZP.
Hari Keluarga Nasional mulai diperingati sejak 29 Juni 1993 dengan pencanangan secara nasional di Lampung oleh Presiden Suharto.
Tanggal 29 Juni dipilih karena pada tanggal 29 Juni 1949 semua tentara nasional kembali ke Ibu Kota Yogyakarta dan bertemu keluarga masing-masing usai bergerilya melawan agresi militer kedua Belanda.
Sebelumnya pada 29 Juni 1970 adalah momentum di mana program Keluarga Berencana digaungkan Pemerintah RI semasa Presiden Suharto. [Sugiono]
