Jejamo.com, Bandar Lampung – Hari Sejuta Pohon yang jatuh pada Rabu kemarin 10/1/2018, memiliki arti tersendiri bagi masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Tidak terkecuali bagi Mahasiswa Raden Intan Pencinta Alam (Maharipal) UIN Raden Intan Lampung yang juga angkat bicara soal permasalahan lingkungan di Hari Sejuta Pohon 2018.
“Kondisi hari ini, di setiap sudut bumi terjadi penebangan liar yang menyebabkan masalah lingkungan seperti polusi udara, pencemaran lingkungan, perusakan ekositem laut, perburuan liar, dan berbagai jenis kerusakan lainnya akibat ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab,” kata Ketua Mahripal UIN Lampung, Miftahul Sobri dalam rilis yang diterima jejamo.com, Kamis 11/1/2018.
Hal tersebut semakin diperparah, lanjutnya, pada masa Pilkada ini banyak tim sukses calon yang seenaknya saja memasang atau menancapkan atribut sosialisasi pasangan calon di pohon.
“Masih saja ada tim pemenangan yang memasang atribut kampanye di pohon. Itu sangat merusak pohon yang berdampak pada kualitas udara, tanah, dan air di bumi. Di mana kondisi udara, tanah, dan air yang tercemar akan mengancam kelangsungan hidup manusia,” kecamnya.
Menurutnya, sangat disayangkan, jika ada praktik politis di lapangan yang masih merugikan alam.
“Mulai dari hal kecil, mulai dari diri sendiri, mulai saat ini, selagi masih mampu berdiri, mari stop tindakan yang dapat merusak lingkungan. Agar lingkungan tetap asri, sejuk, sehat dan bumi pun terselamatkan,” imbaunya.(Rilis)