Jejamo.com, Bandar Lampung – Kondisi harimau sumatera dengan julukan Kyai Batua yang dititipkan ke Lembaga Konservasi Lembah Hijau kondisinya semakin membaik.
Jaringan Komunitas Ekosistem Lampung meminta agar negara tetap menitipkan harimau tersebut ke lembah hijau.
Koordinator Jaringan Komunitas Ekosistem Lampung Almuhery mengatakan, jika sekiranya dilepaskan justru menimbulkan masalah baru atau menghantarkan nyawa ataupun jatuh di tangan orang tidak bertanggung jawab, Kyai Batua sebaiknya memang dititipkan ke Lembah Hijau.
Namun jika nantinya diputuskan harimau tersebut dinilai mampu dilepasliarkan, menurut Almuhery dilepaskan saja.
“Tapi saya belum melihat kondisinya karena secara medis saya juga tidak tahu persis, tapi tempat paling aman ya ditempatkan
di sini,” ungkapnya saat mengecek kondisi Kyai Batua, Rabu 4/9/2019.
Akan tetapi jika dilepaskan dengan kondisi berkurangnya jari-jari sebagai alat mencengkeram mangsa, menurutnya agak sulit harimau itu bertahan di alam liar. Seperti diketahui harimau merupakan hewan teritorial.
Sementara Komisaris Utama Taman wisata Lembah Hijau, M. Irwan Nasution mengatakan, pihaknya siap membantu pemerintah menyelamatkan harimau sumatera.
Irwan mengatakan, ia berencana mengawinkan Kyai Batua dengan harimau sumatera lain di Taman Wisata Taru Jurug, Solo.
Pengendali ekosisten hutan SKW III Lampung BKSDA Bengkulu, Irhamuddin mengatakan, kondisi harimau membaik.
Jika diamati, kata Irham, luka pada harimau tersebut sudah sembuh 100 persen. Namun, kepastiannya menunggu tim dokter hewan memeriksa kesehatan ulang dengan cek urine dan darah.
Pantauan jejamo.com, harimau itu di kandang menunjukkan keagresifan. [Sugiono]