Jejamo.com – Setelah heboh aliran sesat gerakan fajar nusantara (Gafatar), kini publik kembali dihebohkan dengan aliran sesat di Kabupaten Pangandaran yang ritualnya aneh.
Meski tidak memiliki nama ajaran, aliran tersebut menjalankan ritual salat dengan cara yang berbeda. Pada waktu tertentu, penganutnya melaksanakan salat menghadap kea rah Kakbah, melainkan ke laut selatan.
“Mereka salatnya menghadap ke laut (selatan), tetapi itu hanya malam-malam tertentu,” ungkap Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Rafani Achyar, dilansir okezone.com
Sementara pada hari biasa, mereka salat seperti pada umumnya, mengarah ke Kakbah. Untuk para pengikut, Rafani menuturkan mereka hanya belasan orang saja dan pahamnya tidak sampai meluas.
Berdiri sejak 2007, perkembangan aliran itu tidak membuat masyarakat tertarik, sehingga jumlah pengikutnya tidak banyak. “Mereka sempat diatasi oleh MUI Ciamis karena waktu itu Pangandaran masih masuk daerah Ciamis, belum menjadi daerah sendiri seperti sekarang,” ungkapnya.
Masih belum diketahui alasan mereka salat menghadap ke laut, sebab pihak MUI dari dulu hingga sekarang, sulit meminta penjelasan dari mereka.
“Dari pihak mereka tidak terbuka, mereka tidak mau diajak ngobrol. Jadi keterangan yang kita dapat dari MUI setempat juga tidak lengkap soal ajaran mereka ini,” tuturnya.
Rafani mengatakan, ajaran mereka jelas masuk kategori aliran sesat. Sebab dalam Islam salat dilakukan menghadap dengan kiblat ke arah Kakbah. (*)