Jejamo.com, Bandar Lampung – Musim hujan menjadi titik rawan terhadap meningkatnya penyebaran penyakit DBD di Indonesia, tak terkecuali di Kota Bandar Lampung. Apalagi jika wabah demam berdarah tersebut telah menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
Meski telah ditemukan sejumlah warga yang menderita demam berdarah, Namun Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Edwin Rusli berharap wabah ini tidak meluas dan menjadi KLB.
Untuk itu, Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung kini terus berupaya melakukan pencegahan terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah ini. Salah satunya melalui program Pekan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PNS) dan Abatesasi Serentak
“Kota Bandar Lampung sudah melakukan pencanangan kedua program itu agar kita tidak masuk dalam daerah yang KLB,” ujarnya saat diwawancarai setelah melakukan sosialisasi abatisasi serentak. Senin, 25/1/2016.
Ia berharap tak ada peningkatan jumlah penderita DBD secara signifikan di Bandar Lampung melalui berbagai tindakan pencegahan yang telah dilakukan.
“Peningkatan kasus belum kita ketahui, makanya kita melakukan antisipasi ini, biasanya peningkatan terjadi pada bulan Januari hingga April, Setelah itu lewat, berarti aman,” jelas Edwin Rusli.
Diakhir wawancara ia pun berharap, agar setiap elemen masyarakat dapat berpartisipasi dalam upaya pencegahan ini. “Mohon semua dapat membatu ya,” tutupnya.(*)
Laporan Sigit Sopandi, wartawan Jejamo.com