Jejamo.com, Kalianda – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) ke-60 tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Pada perayaan hari lahirnya Lamsel yang ke-60 ini, Bupati Lamsel Zainudin Hasan menggunakan bahasa daerah Lampung hingga akhir sambutannya. Begitu juga dengan Ketua DPRD Lamsel Hendry Rosyadi yang membuka acara tersebut.
“Meski di Lampung Selatan ini begitu banyak macam suku, seperti Jawa, Bali, Sunda dan lainnya, tapi jika kita merasa asli orang dari Lampung, dapat menerima dan menganggap mereka pun adalah orang Lampung,” ujar Zainudin dalam sambutannya dengan menggunakan bahasa Lampung.
Orang nomor satu di Bumi Khagom Mufakat ini juga mengungkapkan, perbedaan agama, suku, adat dan kebudayaan merupakan salah satu faktor yang dapat memecah belah suatu daerah. Namun, hal itu diharapkan tidak terjadi di Lamsel karena adat dan kebudayaan tersebut dapat membuat kebanggaan atas persatuan seluruh lapisan masyarakat Lamsel.
Staf ahli bidang kesejahteraan rakyat Pemprov Lampung Teresya Sormin, yang mewakili Gubernur Lampung Ridho Ficardo, mengapresiasi penggunaan bahasa daerah dalam perayaan HUT Lamsel ke-60.
“Program pembangunan yang akan diproyeksikan ke Lamsel di antaranya pembangunan jalan, pendidikan dan kebudayaan, perhubungan, serta pemukiman,” ujar Teresya.
Dia mengimbau Pemkab Lamsel agar dapat menyusun strategi pembangunan yang tepat. “Hal ini tentunya agar dapat mengantisipasi dan mendukung pembangunan dari Pemprov Lampung dan semua pemangku kepentingan yang telah ditetapkan,” ujarnya.(*)