Jejamo.com, Kota Metro – Lapas Kelas IIA Kota Metro berikan remisi kepada 347 warga binaan. Remisi ini diberikan dalam bentuk apresiasi Kemenkumham RI atas perilaku baik pada napi yang menjalani masa tahan di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke -75, Senin, 17/8/2020.
“Ada sebanyak 347 orang narapidana Lapas Kelas IIA Kota Metro yang mendapatkan remisi umum di hari kemerdekaan ini. Remisi diberikan kepada warga binaan yang telah menjalani hukuman minimal enam bulan dan memiliki perilaku baik selama menjalani hukuman,” ujar Kalapas Kelas IIA Kota Metro Ade Kusmanto.
Adapun data penerimaan remisi di HUT RI ke-75 di bagi menjadi dua kelas yaitu
Remisi Umum (RU I) narapidana kasus kriminal yang mendapat 1 bulan 66 orang, 2 bulan 59 orang, 3 bulan 64 orang, 4 bulan 70 orang, 5 bulan 12 orang, dan 6 bulan 3 orang sehingga total RU I kriminal sebanyak 274 orang.
Sementara untuk Remisi Umum (RU I) narapidana kasus narkoba yang mendapat 2 bulan 5 orang, 3 bulan 21 orang, 4 bln 35 orang, dan 5 bulan 12 orang sehingga total RU 1 narkoba PP99 sebanyak 73 orang.
Selain remisi, Ade juga menjelaskan kondisi lapas juga mengalami over kapasitas sehingga rentan dalam memicu penyebaran Covid-19. Menkumham RI sendiri memberikan kebijakan program assimilasi dan integrasi kepada warga binaan secara selektif, ketat, memegang prinsip kehati-hatian dan tidak dipungut biaya.
“Kondisi lapas sekarang over kapasitas dan untuk program asimilasi dari kementrian berakhir pada bulan Desember mendatang. Dalam program ini terdapat 182 narapidana mendapatkan hak asimilasi, tentunya sudah melalui beberapa tahapan dan seleksi ketat,” jelasnya..
Salah satu warga binaan Lapas Nur Kholis (32) mengaku kembira, di hari kemerdekaan RI ke-75 dirinya mendapatkan remisi tahanan selama empat bulan.
“Alhamdulillah saya mendapatkan remisi tahanan emapat bulan, saya sudah menjalani tahanan selama empat tahun, akibat kasus perlindungan anak dengan hukuman 12 tahun penjara, melalui media ini saya memohon maaf kepada seluruh keluarga dan pihak yang pernah saya rugikan untuk dapat memanfaatkan kesalahan saya, di lapas ini saya mendapat pelajaran berharga,” katanya.(*)[Abid Bisara]