Jejamo.com, Lampung Tengah – Malang nasib yang dialami Ibnu Argi Alkafri, balita asal Kampung Tanjung Ratu Kecamatan Way Pengunuan Lampung Tengah. Sejak lahir, balita ini tidak memiliki bibir dan rongga hidung yang normal
Tak hanya itu, jari bayi berusia enam hari ini juga tidak normal, melekat satu sama lain. Keterbatasan biaya membuat orang tuanya hanya bisa pasrah menerima keadaan tersebut.
Halina, sang ibu, mengatakan saat masih mengandung Ibnu, dirinya sempat mengalami pendarahan. Akan tetapi ia tidak menyangka hal ini berdampak pada kondisi fisik anaknya saat lahir.
“Jari anak saya pada kaki dan tangan sebelah kanan menyatu.Waktu USG, katanya mau kembar. Pada usia kandungan tiga bulan, pernah ngeflek, setelah itu saya cek kandungan, lalu sama dokter disuruh istirahat total,” ujarnya.
Ia mengatakan, pada saat melahirkan ia dibantu oleh bidan setempat dengan usia kandungan normal yakni 9 bulan. “Saya melahirkan di rumah, dibantu oleh bidan,” imbuhnya
Halina sangat berharap suapaya anak keduanya ini bisa tumbuh dengan normal seperti anak-anak lainya, apapun akan ia lakukan untuk kesembuhan putranya.
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com