Jejamo.com, Bandar Lampung – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah Lampung dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Lampung, menyatakan mengecam segala bentuk tindak kekerasan yang dilakukan oknum TNI di Medan terhadap jurnalis.
Untuk itu, kedua organisasi itu mengajak anggotanya masing-masing agar menolak berpartisipasi dan mengikuti perlombaan foto dan video dalam rangka HUT ke 71 TNI.
Ketua IJTI Pengda Lampung, Aris Susanto mengatakan, anggota IJTI Lampung menolak mengikuti perlombaan yang diadakan Pusat Penerangan TNI tersebut. “IJTI Lampung juga meminta TNI untuk serius dalam mengusut tuntas kasus kekerasan yang menimpa kedua jurnalis di Medan dan kami juga meminta agar kasus tersebut diselesaikan sesuai aturan hukum yang berlaku di NKRI,” ujarnya, Rabu, 31/8/2016.
Ia menuturkan, sikap IJTI Lampung ini sebagai bentuk solidaritas atas tindak kekerasan yang di lakukan oknum TNI AU Lanud Medan beberapa waktu lalu.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Lampung, Perdiansyah, yang juga menolak berpartisipasi mengikuti perlombaan foto dan video dalam rangka HUT ke 71 TNI tersebut.
“Kami para pewarta foto yang tergabung dalam organisasi profesi Pewarta Foto Indonesia (PFI) Lampung menyatakan sikap, menolak berpartisipasi mengikuti lomba foto & video dalam rangka HUT ke 71 TNI 2016,” ucapnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan jejamo.com.