Jejamo.com, Bandar Lampung – Nilai Impor Lampung pada Desember 2016 mencapai 165,72 juta dolar AS. Ini mengalami penurunan 63,17 juta dolar AS atau turun 27,58 persen dibanding November 2016 yang tercatat 228,82 juta dolar AS. Nilai impor Desember 2016 tersebut lebih rendah 35,62 juta dolar AS atau turun 17,69 persen jika dibandingkan Desember 2015 yang tercatat 201,34 juta dolar AS.
Dalam wawancaranya, Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Lampung Bambang Widjonarko mengatakan, penurunan sebesar 63,17 juta dolar AS atau turun 27,58 persen dibanding November 2016 yang tercatat 228,82 juta dolar AS. Sementara itu, untuk binatang hidup, mesin-mesin/pesawat mekanik dan gandum gandum mengalami kenaikan.
Untuk hewan hidup naik 301,11 persen, mesin-mesin/ pesawat mekanik naik 89,07 persen, dan gandum-gandum naik 38,42 persen. Sedangkan dua golongan barang utama yang mengalami penurunan yaitu gula dan kembang gula turun sebesar 69,95 persen dan ampas/ sisa industri makanan turun sebesar 0,20 persen.
Ia juga menambahkan untuk kontribusi lima golongan barang utama terhadap total impor Lampung pada Januari sampai dengan Desember 2016 mencapai 43,36 persen. Perinciannya, hewan hidup, gula, dan kembang gula. Mesin pesawat mekanik, ampas/sisa industri makanan,dan gandum gandum. Sedangkan andil impor yaitu 41,86 persen.
Lanjutnya, negara pemasok barang impor ke Lampung pada Desember 2016 menurut kelompok negara utama berasal dari Uni Emirat Arab sebesar 40,38 juta dolar AS, Qatar 19,66 juta dolar AS, Brasil 17,90 juta dolar AS, Tiongkok 14,67 juta dolar AS, dan Amerika Serikat 3,66 juta dolar AS.
Jika dilihat menurut kelompok negara impor terbesar dari kelompok negara utama lainnya yang mencapai 129,17 juta dolar AS, kemudian ASEAN 23,09 juta dolar AS, dan Uni Eropa 1,90 juta dolar AS.(*)
Laporan Widyaningrum, Wartawan Jejamo.com