Jejamo.com, Bandar Lampung – Musim buah durian di Lampung tidak disia-siakan pedagang musiman. Salah satunya Imron (42). Imron berjualan durian di sekitaran Jalan Zainal Abidin Pagaralam, Labuhanratu, Kedaton, Bandar Lampung.
Imron memulai bisnis ini sejak delapan yang lalu. Imron mengaku, menjual durian dengan membuka lapak di pinggir jalan. Durian yang ia jual berasal dari Desa Bernung, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran, yang sedang mengalami penen raya durian lokal.
Imron hanya menjual durian jatuhan atau matang di pohon karena sudah terjamin kualitas rasanya yang manis dan nikmat.
“Saya hanya mengambil durian jatuhan. Rasanya lebih manis dan nikmat, serta lebih banyak diburu pelanggan,” ujarnya kepada jejamo.com, Rabu, 24/1/2018.
Imron mengatakan, ia menjual durian dengan harga yang bervariasi, bergantung pada jenis dan ukurannya. Tetapi, yang sering diburu pelanggan ialah durian jenis tembaga karena rasanya yang nikmat serta tekstur yang lembut.
“Yang sering dicari pelanggan durian tembaga. Bikin ketagihan,” kata dia.
Imron bekerja sama dengan saudaranya sebagai pemilik kebun durian. Ia setiap pagi mengambil durian lalu dibawa ke lapaknya. Setiap hari, Imron bisa menjual 100 hingga 150 butir durian.
“Kalau omset sih Rp500 ribu sampai Rp600 ribuan,” kata dia.
Kendala yang dihadapi Imron adalah pembeli yang sering tidak puas dengan rasa durian yang kurang manis.
“Pematangan kalau musim hujan seperti ini memang rasanya tidak terlalu manis sehingga pembeli ada yang kecewa,” katanya.
Imron mengatakan, ia merasa tidak enak dengan pelanggan jika duriannya kurang manis. Namun, ia tetap yakin masih banyak yang menyukai durian yang ia jual.(*)
Laporan Areh Setiawan, Kontributor Jejamo.com dari Pers Sukma Polinela