Minggu, November 10, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Imron Rosadi Klaim Lifter Lampung Pada PON Punya Jam Terbang Internasional

- Ketua Pengprov Persatuan Angkat Besi-Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Lampung Imron Rosadi. | Arif Wiryatama/Jejamo.com
– Ketua Pengprov Persatuan Angkat Besi-Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Lampung Imron Rosadi. | Arif Wiryatama/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Ketua Pengprov Persatuan Angkat Besi-Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Lampung Imron Rosadi menjamin, atlet Lampung pada PON adalah mereka yang sudah berpengalaman di kejuaraan nasional dan internbasional.

Pihaknya kini sedang mempersiapkan diri mengikuti berbagai kejuaraan nasional (kejurnas), kejuaraan internasional, dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016 mendatang.

“Kami siap membawa atlet pada berbagai event kejuaraan angkat besi maupun angkat berat. Semua atlet yang akan mengikuti PON harus mempunyai pengalaman di kejuaraan nasional maupun internasional,” kata Ketua Umum Pengprov PABBSI Lampung Imron Rosadi di kediamannya, Jumat 8/4/2016.

Imron menjelaskan, angkat besi akan menggelar try in melalui empat agenda kejurnas: Kejurnas Ksatria Remaja I di Bandung 4-7 Mei, Kejurnas Ksatria Remaja II Bengkulu 3-6 Agustus, Kejurnas Remaja + Junior di Jakarta pada November, dan Kejuaraan PPLP/Dispora di Bengkulu 1-10 Oktober.

Sedangkan untuk try out akan dimulai pada King Cup di Thailand 1-10 Mei, Kejuaraan Dunia Remaja di Penang-Malaysia 20-25 Oktober, Princess Cup Pitsanolek di Thailand 4-18 Oktober, Kejuaraan Asia Remaja + Junior Tokyo di Jepang 8-16 November.

“Untuk angkat berat, agenda try in mulai dari Kejurnas Junior di Jakarta 1-10 Oktober. Try out mulai Kejuaraan Asia All Class di India 7-12 Juni, Kejurnas Dunia Junior di Polandia 29 Agustus-3 September, Kejurnas Dunia Senior di Amerika Serikat 13-19 Oktober,” ujarnya.

Dalam menghadapi berbagai agenda uji coba, atlet rutin latihan selama satu minggu. Atlet angkat besi dan berat selalu latihan 5 kali dalam seminggu, yakni pagi dan sore dengan dua hari libur, yakni Kamis dan Minggu.

“Mau ada kejuaraan atau tidak, kami rutin latihan pagi pukul 08.00-10.00 dan sore pukul 16.00-18.00 WIB. Jadi angkat besi dan berat dalam keadaan kondisi siap mengikuti kompetisi,” jelasnya.

Tak hanya fokus di teknik, fisik pun menjadi komponen penting yang harus dipertahankan. Hitungan idealnya untuk suplemen nutrisi per atlet Rp300 ribu-Rp 500 ribu. Mempertahankan kondisi fisik menjadi komponen utama dalam mencetak prestasi.

Dia berharap, angkat besi dan berat Lampung bisa menghasilkan sesuatu yang terbaik saat bertanding di PON(*)

Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini