Jejamo.com, Bandar Lampung – Ayu Rohiya salah satu tetangga korban dan juga saksi mengatakan, Suparji dan Angga saat itu ingin menyaksikan kudang kepang yang tidak jauh dari lokasi kejadian tersebut. Namun, keduanya tertabrak kereta api saat hendak menyeberangi rel.
“Mereka ingin menonton kudang kepang di seberang rel. Kereta itu memang sudah dekat dengan motor mereka.
Motor mereka standarnya nyangkut di bantaran rel dan bagian belakang motor yang terhantam kereta api. Mereka itu sudah tidak sempat menyelamatkan diri karena kereta sudah terlanjur memepet,” ujar Ayu kepada jejamo com, Minggu, 31/1/2016.
Selain itu, kata Ayu, kedua korban sudah tidak sempat lagi untuk meloncat. “Kaki salah satu korban nyangkut di bagian motor, kemudian ikut terseret kereta api. Angga yang membawa motor dan Suparji yang membonceng,” urainya.
Ayu menambahkan, Suparji kini tengah dirawat di Rumah Sakit Advent, sedangkan Angga dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM).
“Yang mengalami luka parah yaitu Angga. Makanya dirujuk ke Rumah Sakit Abdul Moeloek. Angga yang bawa motornya,” tambahnya.
Sementara itu, korban Suparji mengaku tidak tahu-menahu dengan kejadian tersebut. “Saya tidak tahu. Yang saya tahu, saya sudah berada di sini,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Suparji (18) dan Angga (18), warga Palapa 10, Gunung Terang, Kedaton Bandar Lampung, tertabrak kereta api babaranjang di Jalan Danau Toba, Gang Kerikil, Kelurahan Surabaya, Kecamatan Kedaton, sekitar pukul 16.00 WIB, Minggu, 31/1/2016.(*)
Baca Juga: Breaking News: Warga Gunung Terang Tertabrak Kereta Api Babaranjang
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo com