Jejamo.com, Bandar Lampung – Manajemen Rumah Makan Bebek Belur punya cara unik untuk menghargai kinerja karyawannya. Ikhtiar itu sekaligus menjadi media mempertahankan komitmen dan loyalitas karyawan di rumah makan milik Indah Citra Halley dan keluarga. Cici, sapaan akrab Indah Citra halley, kepada jejamo.com, menceritakan kiat usahanya untuk menjadikan karyawan sebagai aset.
Saban bulan, di setiap cabang Bebek Belur, diadakan pemilihan karyawan terbaik. Proses pemilihan dilakukan oleh semua karyawan di cabang itu. Manajemen, kata Cici, tidak ikut campur.
Teknisnya, kata alumnus SMAN 2 Bandar Lampung itu, ada form isian. Adapun kriteria penilaian adalah kerajinan, kecepatan kerja, kerja sama antarteman, kebersihan, dan beberapa lainnya.
Setiap item memiliki poin tersendiri. Usai karyawan mengisi, form diserahkan kepada manajemen. Cici dan keluarga kemudian mengalkulasi nilai setiap karyawan di setiap cabang.
“Nanti kami peringkatkan. Siapa yang memperoleh nilai tertinggi, dialah yang akan mendapatkan penghargaan,” ujarnya kepada jejamo.com saat bersilaturahmi ke kantor jejamo.com, Minggu, 12/2/2017.
Karyawan terbaik di setiap cabang kemudian dipersilakan memilih barang yang nominalnya sudah ditentukan. Manajemen memberikan subsidi 25 persen dari nilai barang. Sedangkan yang 75 persen ditanggung karyawan dengan cara mencicil kepada Bebek Belur tanpa bunga.
“Cicilannya sampai dengan empat bulan,” ujar istri Arif Firmawan, yang juga alumnus SMAN 2 Bandar Lampung itu.
Bulan ini, Rizki, karyawan terbaik Bebek Belur Cabang Pagaralam, memilih televisi 32 inci sebagai hadiah. Maka, 25 persen ditanggung manajemen, dan yang 75 persen dicicil Rizky ke pengelola.
“Ada juga yang memilih kamera DSLR. Ya enggak apa-apa. Selama kami sanggup, tidak ada masalah. Karyawan juga senang,” ujar alumnus Fakultas Pertanian Universitas Lampung itu.
Menurut Cici, jika bulan berikutnya karyawan terajin adalah orang yang sama, dia tetap mendapat haknyaa berupa uang tunai, bukan barang lagi.
“Tapi kalau di bulan berikutnya adalah karyawan lain, ya sama seperti skema awal. Silakan memilih barang, 25 persen kami subsidi, 75 persen dia cicil tanpa bunga selama 4 bulan,” ujarnya.
Cici menambahkan, ia bersama anggota keluarga yang memiliki bisnis itu, punya agenda khusus membahas kemajuan Bebek Belur dan program ke depan.
“Ya kalau bahasa kekiniannya itu, CEO ‘s meeting, hehehe,” ujarnya.
Cici ingin, meski hanya rumah makan, suatu saat menjadi perusahaan yang besar dan menjadi waralaba (franchise) nasional.
Cici menambahkan, rata-rata yang bekerja di Bebek Belur di semua cabang masih muda. Kebanyakan, kata dia, berusia 18 tahun, dan yang paling tua berumur 25 tahun.
“Aku senang sama karyawan-karyawan di sini. Masih muda, mau kerja keras, dan mereka mau membahagiakan keluarga mereka di rumah. Bahkan, ada yang gajinya diserahkan kepada orangtuanya,” tutur Cici.
Rumah Makan Bebek Belur sendiri ada di beberapa tempat di Bandar Lampung, antara lain Cabang Pagaralam, Ratu Dibalau, Pramuka, Gang Ratu, Lungsir, Food Court UBL, dan Kota Metro.
Ejaan yang sesungguhnya dan didaftarkan sebagai paten adalah Bebek Belvr. Huruf “v” dibaca “u”, mirip nama sebuah produk parfum yang huruf vokal “u”-nya ditulis dengan “v”.(*)
Laporan Adian Saputra, Jurnalis Jejamo.com