Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Ini Gejala Serangan Virus Zika dan Perbedaannya dengan DBD

Nyamuk Aedes Aegipty
Nyamuk Aedes Aegipty menjadi perantara penularan virus Zika dan DBD | omediapc.com

Jejamo.com – Dunia kini tengah dibuat cemas oleh virus bernama Zika. Virus yang ditemukan pertama kali di hutan Zika, Uganda, pada 1947, itu tengah menginfeksi Amerika Selatan. 23 negara di benua itu kini dinyatakan telah terinfeksi dan ribuan ibu hamil melahirkan dengan kondisi anak meninggal atau mengalami ganguan pada bagian kepalnya.

Virus ini memiliki kesamaan dengan virus demam berdarah dangue (DBD). Mereka sama-sama ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti, namun Zika punya perbedaan dengan demam berdarah. Tak seperti demam berdarah, Zika tak menyebabkan komplikasi fatal pada penderita dewasa dan anak-anak. Zika justru sangat berbahaya bagi janin.
Berikut kami sajikan persamaan dan perbedaan Virus Zika dan DBD seperti dikutip dari Tempo.co:

Persamaan Zika dengan DBD:
1. Ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti.
2. Gejala pada awal penjangkitan, pasien akan mendadak terserang demam, merasa lemas, dan keluar bintik-bintik kemerahan pada kulit badan.

Perbedaan Zika dengan DBD:
1. Demam pada pengidap Zika tidak terlalu tinggi sebagaimana yang dialami penderita DBD. Panas tubuh pengidap Zika maksimal 38 derajat Celsius.
2. Ruam pada kulit pengidap Zika melebar dengan benjolan tipis yang timbul.
3. Muncul rasa nyeri pada sendi dan otot, kadang disertai lebam serta bengkak pada sendi dan otot seperti terbentur serta keseleo ringan. Penderita DBD tak mengalami nyeri pada sendi.
4. Mata orang yang terinfeksi virus Zika memerah karena mengalami radang konjungtiva.
5. Infeksi virus Zika tidak menunjukkan penurunan kadar trombosit sebagaimana halnya penderita DBD.(*)

Tempo.co

Populer Minggu Ini