Jejamo.com, Bandar Lampung – Banyaknya lulusan SMK SMTI Bandar Lampung yang terserap pasar kerja disebabkan tiga hal penting.
Poin pertama adalah kemampuan guru yang terkompetensi dengan baik. Poin kedua adalah mekanisme atau sistem penerimaan siswa baru yang ketat dan kompetitif.
Dan poin ketiga adalah adanya lembaga sertifikasi profesi yang menjamin kemampuan lulusan siap bekerja.
Demikian disampaikan Kepala SMTI Bandar Lampung Sulastri saat memberikan sambutan pada wisuda lulusan tahun pelajaran 2017-2018 di Hotel Novotel hari ini.
Sulastri mengatakan, pada poin guru, pihaknya mendorong para guru untuk melanjutkan strata pendidikan ke magister.
Dengan demikian, kemampuan guru mengajar di kelas juga semakin mumpuni.
Pada proses penerimaan siswa baru, kata Sulastri, pihaknya juga ketat. Sebab, untuk mengikuti pelajaran di sekolah dan praktik di industri dibutuhkan kemampuan akademis yang memadai.
“Selain itu, adanya lembaga sertifikasi profesi membuat lulusan kami bisa bersaing. Kami menjamin, lulusan kami siap bekerja karena sudah ditempa selama 1,5 tahun di kelas dan 1,5 tahun di dunia industri,” ujarnya.
Sulastri mengatakan, tantangan dunia industri menyongsong Industri 4.0, membuat pihaknya menyelenggarakan program dual system.
“Sekolah kami berada di bawah Kementerian Perindustrian. Sehingga, program yang kami lakukan juga merujuk pada kebijakan nasional dan kesiapan lulusan memasuki dunia kerja,” ujarnya.
Tahun ini, SMK SMTI meluluskan 195 lulusan. Sebagian besar terserap di pasar kerja, melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dan berwirausaha.
Wisuda hari ini dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar, Kepala Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian Mujiono, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Sulpakar, dan Wakil Wali Kota Bandar Lampung Yusuf Kohar.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com