Jejamo.com – Salah satu pelaku bom bandara di Brussels, Belgia, El Bakraoui meninggalkan pesan terakhir di komputernya, yang ditemukan di tempat sampah di pinggiran Kota Brussels dari Schaerbeek.
Halaman Mirro melaporkan, tersangka sepertinya maish bingung dengan apa yang akan ia lakukan. “Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan,” tulisnya dalam komputer. Rabu, 23/3/2016.
Kepala Kejaksaan Belgia Frederick Van Leeuw menduga, El Bakraoui putus asa hingga meledakkan diri karena dia tak ingin dipenjara seperti temannya, Salah Abdeslam, otak serangan bom Paris.
“Saya tak tahu apa yang harus dilakukan. Saya sedang terburu-buru. Saya dalam pelarian. Orang mencari saya di mana-mana. Dan jika saya serahkan diri, saya kemudian berakhir di penjara sepertinya,” tulisnya.
Sebelumnya, polisi Belgia telah mengidentifikasi dua pelaku bom bunuh diri di Bandara Brussels. Keduanya dilaporkan sebagai kakak-adik, masing-masing bernama Khalid el-Bakraouidan Brahim el-Bakraoui.
Selain dua bersaudara itu, ada satu terduga pelaku yang tertangkap CCTV. Hal itu dikuatkan dengan keterangan sopir taksi, yang mengantar mereka ke bandara. Polisi masih mengejar dan mengidentifikasi satu orang terduga pelaku yang diduga lari saat temannya meledakkan diri.
Ia bernama Najim Laachraoui dan diduga sebagai otak pemboman. Media Belgia sempat memberitakan otak peledakan itu telah ditangkap hidup-hidup oleh tim SWAT di pinggiran Kota Anderlecht. Namun Van Leeuw menyangkalnya dan menyatakan Najim masih buron.(*)
Tempo.co