Jejamo.com – Depresi umumnya disebabkan oleh hal-hal menyakitkan di luar kendali kita, seperti kematian orang dicintai, kehilangan pekerjaan atau masalah keuangan. Tapi, hal-hal kecil yang tidak Anda sadari ternyata juga bisa menyebabkan depresi.
Kebiasaan di sosial media, latihan rutin, dan bahkan cara Anda berjalan dapat mengurangi kebahagiaan dan Anda mungkin tidak menyadarinya. Untungnya, perilaku ini dapat diubah.
Dikutip dari kompas.com, berikut 12 kebiasaan buruk yang banyak dilakukan orang dan bisa memicu depresi.
1. Anda membungkuk ketika berjalan
Bagaimana kita merasa dapat memengaruhi cara kita berjalan. Para peneliti menemukan, bahwa ketika subjek diminta untuk berjalan dengan bahu membungkuk, dan dengan gerakan lengan minimum, mereka mengalami suasana hati yang buruk daripada mereka yang memiliki semangat dalam melangkah.
2. Anda memotret segala sesuatu
Sembarangan memotret dapat menghambat bagaimana Anda mengingat momen. Sebuah studi meminta peserta melakukan tur museum, mengamati beberapa objek dan gerakan orang lain. Hasilnya, mereka yang banyak memotret, kesulitan mengingat item dibandingkan dengan mereka yang benar-benar melihat dan memerhatikan isi museum.
3. Anda membiarkan bully mengambil kebahagiaan Anda
Bullying tidak berakhir ketika Anda meninggalkan sekolah. Lebih dari 70% orang telah mengalami bully di tempat kerja. Serangan ejekan dan pelecehan jahat di titik kebanggaan, itu bisa menghancurkan. Ini membuat emosional seseorang tidak stabil bahkan sulit untuk bangun dari tidur dan pergi bekerja.
4. Anda tidak berolahraga
Jika Anda menjadi lebih aktif secara fisik tiga kali seminggu, risiko stres dan tertekan akan turun sebesar 19 persen. Orang yang mengalami depresi cenderung kurang melakukan aktivitas fisik. Setiap kali Anda aktif secara fisik, risiko depresi turun sebesar enam persen.
5. Anda suka menunda-nunda
Jika alasan Anda menunda adalah karena pekerjaan itu membosankan atau Anda merasa tidak suka melakukannya, maka sebaiknya anda memikirkan alternatif pekerjaan lainnya. Tapi, jika Anda menghindari tugas karena cemas atau takut gagal, maka menunda-nunda hanya membuat segala sesuatunya lebih menegangkan.
6. Anda berada dalam hubungan yang beracun
“Saya memiliki banyak klien yang menderita kecemasan dan depresi tapi tidak menyadari itu karena hubungan yang beracun,” kata Leonard seorang peneliti.
“Hal ini menggerogoti harga diri mereka. Pasangan mereka membuat mereka percaya bahwa mereka tidak kompeten, atau egois. Kadang-kadang dibutuhkan bertahun-tahun bagi seseorang untuk menyadari bahwa mereka depresi dan kecemasan mereka berasal dari hubungan yang tidak sehat”
7. Anda terlalu serius
Kadang, hidup memang berat tap tertawa tetap penting. Temukan beberapa cara untuk tertawa lagi. “Ada banyak penelitian yang menunjukkan manfaat tertawa terhadap kesehatan kita, termasuk kesehatan mental,” kata Leonard. “Tertawa adalah obat paling cepat untuk atasi kegelisahan dan depresi.”
8. Anda kurang tidur
“Tidur memengaruhi segala sesuatu,” kata Diedra L. Clay, PsyD, profesor dari departemen psikologi konseling dan kesehatan di Bastyr University. “Tidur adalah cara tubuh kita beregenerasi dan tanpa itu kita akan mengalami malfungsi sistem.”
9. Anda tidak pernah sendirian
Antara anak-anak, pekerjaan, pernikahan, dan kegiatan lainnya, Anda tidak dapat menemukan waktu untuk diri sendiri.
Leonard menekankan pentingnya menemukan waktu untuk diri sendiri, apakah itu 10 menit, satu jam, atau sehari. Tanpa meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal untuk diri sendiri, depresi dan kecemasan akan menghantui, kata Leonard.
10. Anda tidak benar-benar berbicara kepada siapa pun
Jika Anda menggunakan media sosial untuk tetap berhubungan dengan teman-teman, artinya Anda tidak memiliki kontak sosial yang bermakna.
Media sosial telah merenggut kebersamaan yang sesungguhnya. Ini terlihat dari betapa sibuknya orang memantau media sosial padahal di depannya ada orang lain.
11. Anda tidak bisa hidup tanpa ponsel
Dengan semua perangkat yang kita miliki, kita cenderung menjadi egois. Gadget juga menganggu waktu beristirahat yang penting untuk proses regenerasi tubuh dan pikiran kita. Akhirnya, ini dapat memicu depresi atau kecemasan.
12. Anda multitasking
Makan siang sambil mengetik pekerjaan sekaligus menelepon. Anda pernah melakukannya? Penelitian menunjukkan, bahwa meskipun banyak orang percaya bahwa multitasking artinya lebih produktif, namun hal itu membuat stres.(*)