Jejamo.com – Dari beberapa pemicu kanker yang paling kuat, makanan dinilai menjadi penyebab utama. Ada sekitar 1.685.210 kasus kanker baru yang didiagnosis di Amerika pada tahun ini. Sejumlah peneliti kemudian meyakini sejumlah makanan ini dapat berkontribusi terhadap kanker bila dikonsumsi terlalu sering.
Berikut beberapa jenis makanan tersebut:
- Beer, wine, dan setiap jenis dari minuman beralkohol.
Selain kanker esofagus, kepala, leher, hati, dan kanker kolorektal, meminum alkohol terlalu sering, atau 3-4 kali dalam satu minggu, dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Selama proses fermentasi dan pengemasan, ada kemungkinan bahan-bahan karsinogenik mencemari minuman. Selain itu, cara tubuh memecah alkohol akan menghasilkan asetaldehida, bahan kimia yang dapat merusak DNA dan protein.
- Makanan kaleng.
Hampir 70 persen pengujian kemasan makanan kaleng di AS mendeteksi kandungan BPA yang terkait dengan kanker dan kerusakan neurologis.
Meskipun Anda perlu mempertimbangkan untuk mengeluarkan uang dan tenaga ekstra untuk mendapatkan dan mengolah makanan segar, namun kualitas kesehatan makanan segar sungguh jauh berbeda dari makanan kaleng.
- Salmon budidaya.
Walau tak semua ikan budidaya tidak sehat, sayangnya memang sudah banyak peternakan ikan yang memberikan antibiotik pestisida dan bahan kimia lainnya.
Setidaknya 7 dari 10 salmon ternak di Washington DC, San Francisco, Portland, dan Oregon, mengandung polychlorinated biphenyls (PCB), yang dapat meningkatkan risiko kanker. Sehingga, Anda perlu benar-benar tahu dari mana ikan tersebut berasal.
- Minyak terhidrogenasi.
Minyak terhidrogenasi ternyata memiliki konsistensi yang sangat mirip dengan plastik, dapat membentuk lapisan pada dinding sel dan mencegah penyerapan nutrisi.
Lebih berbahaya lagi, lapisan tersebut mengumpulkan patogen yang tidak dibutuhkan tubuh seperti bahan limbah dan mikroba yang berbahaya. Hasilnya, sel bermutasi dan menyebabkan tumor berbahaya hingga kanker.
- Microwave popcorn.
Kemasan popcorn microwave dilapisi dengan asam perfluorooctanoic, bahan kimia yang terkait dengan infertilitas wanita dan diketahui meningkatkan risiko kanker ginjal, hati, pankreas, kandung kemih, dan kanker testis.(*)
Kompas.com