Kamis, November 7, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Inilah Alasan PLN Padamkan Listrik Hingga Subuh

Pemadaman listrik oleh PLN (Ilustrasi). | EnergiToday.com
Pemadaman listrik oleh PLN (Ilustrasi). | EnergiToday.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Pemadaman listrik sampai tiga kali hingga menjelang subuh pada Minggu malam, 20/12/2015, benar-benar membuat warga geram. Warga ramai-ramai menumpahkan kekesalannya melalui media social untuk menghujat PLN.

Dikonfirmasi soal pemadaman listrik semalam, Humas PT PLN (Persero) Distribusi Lampung I Ketut Darpa menjelaskan pemadaman listrik disebabkan gangguan penghantar 150 KV di Blambangan Umpu.

“Gangguan penghantar 150 KV Blambangan Umpu,” ujarnya via SMS, Senin 21/12/2015. Namun Ketut enggan mengatakan berapa lama dan sampai kapan pemadaman listrik akan terjadi.

Ia hanya berharap pemadaman listrik akan segera berakhir dan tidak ada masalah lagi soal listrik. “Mudah mudahan bisa pulih seratus persen terima kasih,” imbuh Ketut.

Telah diberitakan sebelumnya, pemadaman listrik secara serentak yang dilakukan PLN, Minggu malam 20/12/2015, menuai reaksi kritikan dan hujatan oleh banyak pihak.

Hujatan banyak bergulir di pesan Blackberry Masangger (BBM) dan social media lainnya. Bayu Eka melalui status BBM ia menanyakan alasan pemadaman oleh PLN Lampung.

Ia menilai PLN mempermainkan pelanggan. Sebelumnya PLN beralasan pemadaman listrik disebabkan kemarau dan debit air berkurang, namun ketika masuk musim hujan tetap saja ada pemadaman listrik .

Pemadaman listrik juga berdampak pada aktivitas jurnalistik di salah satu media cetak Lampung. Media ini gagal cetak karena PLN memadamkan listrik hingga menjelang subuh. Hal ini menimbulkan kegeraman tersendiri.

Kritikan lain juga disampaikan oleh Nyla lewat BBM. Ia meminta agar PLN tidak mencari alasan pemadam tapi mencari jalann keluar (solusi) agar tidak terjadi lagi pemadaman.

Berbeda dengan Bayu dan Nyla, kritikan pedas disampaikan oleh Comrade roy lewat status BBM. Menurut Roy tidak semestinya PLN  melakukan hal tersebut (pemadaman listrik).

Bahkan bila ini berlangsung terus menerus, dikhawatirkan akan memancing tindakan anarkis termasuk pembakaran kantor PLN (obong).

“Selampung  gelap gulita,PLN kentir….njaluk diobong kantore (PLN gila…minta dibakar kantornya)” tulisnya.(*)

Laporan Widyaningrum, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini