Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Inilah Alat yang Sementara Waktu Ditakuti Gajah Liar Kawasan Way Kambas Lampung Timur

Drum putar bergerigi menjadi alat untuk menghalangi gerak gajah saat akan memasuki kawasan permukiman dan ladang penduduk | Adian/jejamo.com
Drum putar bergerigi menjadi alat untuk menghalangi gerak gajah saat akan memasuki kawasan permukiman dan ladang penduduk | Adian/jejamo.com

Jejamo.com, Lampung Timur – Drum putar bergerigi. Mungkin inilah nama yang pas buat alat dari drum yang dikupas hingga bergerigi tajam dengan bantuan poros yang mampu berputar jika gajah melaluinya.

Orang di desa-desa kawasan Taman Nasional Way Kambas memang menyebutnya drum
putar. Alat ini dipasang di beberapa titik yang berbatasan langsung dengan kawasan taman nasional. Alat ini berguna untuk menghalangi gerak gajah saat akan memasuki kawasan permukiman dan ladang penduduk.

Sugiyo, aktivis WCS di Lampung Timur kepada jejamo.com mengatakan, alat ini dibuat untuk meminimalkan kerusakan lahan tanaman penduduk akibat serbuan gajah. Ini, kata Sugiyo, adalah salah satu item mitigasi guna meminimalkan dampak buruk konflik gajah dan manusia.

“Alat ini untuk sementara waktu cukup ditakuti gajah. Namun, untuk waktu yang lama, gajah pasti tahu cara mengatasinya. Gajah kan pintar, mereka akan mencoba cara lain untuk masuk ke ladang penduduk. Namun, setidaknya gerak mereka tidak seagresif sebelum dipasang penghalang,” kata Sugiyo kepada jejamo.com, Kamis, 25/8/2016, dalam sesi fieldtrip Hari Gajah Internasional di kawasan Taman Nasional Way Kambas.

Sugiyo menuturkan, drum putar bergerigi ini adalah salah satu upaya warga meminimalkan dampak buruk konflik manusia dan gajah sumatera yang liar. Selain alat ini, warga juga melakukan patroli saban malam dan membangun kanal.

Konflik gajah dan manusia sendiri tak bisa dihindari. Namun, kata Sugiyo, upaya mitigasi mampu meminimalkan dampak buruk konflik satwa dan manusia.(*)

Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com

 

Populer Minggu Ini