Jejamo.com – Saat menembaki klub gay di Orlando, Florida, AS, Omar Mateen membawa dua senjata yaitu Pistol Handgun 9 milimeter dan AR-15 kaliber 0,223 sebuah senapan semi-otomatis. Kedua senjata dibeli secara legal sepekan sebelum insiden penembakan tersebut di Florida.
Di Florida, warga tidak perlu lisensi untuk membeli atau membawa senapan seperti AR-15. “Ada masa tunggu tiga hari untuk membeli pistol seperti Glock Mateen seperti yang dia miliki. Berbeda dengan pembelian AR-15 yang tidak memiliki waktu tunggu,” tulis halaman Rollingstone.com pada Selasa, 13/6/2016.
AR-15 dikenal juga sebagai “Black Mamba,” dan yang memiliki spesifikasi pemicu militer dan berkapasitas 30 putaran magazine. AR-15 adalah salah satu senjata yang paling populer dan paling mudah diperoleh di Amerika Serikat.
AR-15 dirancang untuk militer Amerika Serikat. Senjata ini efektif memberondong sejumlah musuh dengan efisiensi maksimum dan mudah. “Itulah mengapa AR-15 tetap menjadi senjata pilihan bagi militer Amerika Serikat selama lebih dari 50 tahun,” kata pengacara Josh Koskoff dalam sebuah pernyataan.
“Ini adalah standar emas untuk membunuh musuh dalam pertempuran, hanya karena telah menjadi standar emas untuk pembunuhan massal warga sipil yang tidak bersalah,” katanya.
Peredaran AR-15 sempat dilarang pemerintah federal pada 1994. Namun, pelarangan tersebut dicabut pasca-kongres pada 2004. Upaya pemerintah AS memperbarui larangan itu lagi gagal.(*)
Tempo.co