Jejamo.com – Halaman pencarian Google memasang animasi khusus guna memperingati hari lahir Wilbur Scoville, 151 tahun lalu, Jumat, 22/1/2016. Dia adalah seorang ilmuwan yang membuat skala untuk mengukur rasa pedas cabai.
Scoville yang lahir Jumat, 22 Januari 1865 lalu mengembangkan skala ini saat bekerja di sebuah perusahaan farmasi di Amerika Serikat. Skala digunakan untuk mengukur konsentrasi capsaicin, senyawa aktif dalam cabai yang memicu rasa pedas atau panas. Ia kemudian menamakan satuannya berdasarkan namanya yaitu Scoville Heat Unit (SHU).
Lalu cabai manan di dunia ini yang paling pedas? ternyata bukanlah cabai rawit yang biasa warga Indonesia konsumsi. Karena cabai rawit alias cayenne pepper cuma meraih skor 30.000-50.000 SHU dalam skala Scoville.
Cabai terpedas di dunia saat ini masih dipegang oleh Carolina Raper pepper yang memiliki nilai 1,6 juta-2,2 juta SHU. Sementara, cabai dengan nama Bhut Jolokia atau yang dijuluki cabai hantu yang adalah cabai pertama yang sukses menembus nilai 1 juta SHU sembilan tahun lalu.
Senyawa capsaicin juga digunakan sebagai campuran dalam membuat semprotan merica yang digunakan polisi untuk mengatasi kerusuhan massa. Nilai semprotan itu dalam skala Scoville mencapai 5.000.000 SHU. Namun hingga kini, rasa pedas dari hasil rekayasa manusia masih dipegang oleh penyulingan capsaicin murni yang nilainya mencapai 16.000.000 SHU.(*)
Tempo.co