Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Inilah Fakta Ilmiah Kenapa Kita Susah Tidur Nyenyak di Kasur Orang Lain

Ilustrasi. | futuready.com
Ilustrasi. | futuready.com

Jejamo.com – Di beberapa kasus, bahkan kita sendiri mungkin pernah mengalami dimana kita sangat sulit menemukan tidur yang berkualitas hanya karena kita tidur dibukan tempat tidur kita sendiri. Hal aneh ini ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah.

Sebuah penelitian meminta partisipannya untuk tidur di laboratorium untuk sebuah eksperimen, mereka selalu membuang data di malam pertama karena para partisipan itu selalu memiliki kualitas tidur yang buruk.

Seperti dilansir dari laman intisari-online.com, sebuah studi kecil yang dipublikasikan pada Current Biology, para peneliti dari Universitas Brown menemukan apa yang terjadi di otak ketika seseorang tidur di tempat yang tidak familiar baginya. Mereka mengukur aktivitas otak 35 orang muda dan sehat ketika tidur.

Para peneliti menemukan fakta bahwa sesuatu yang unik terjadi di otak ketika kita tidur di kasur orang lain pada malam pertama: salah satu bagian di otak kiri kita menunjukkan “kesadaran”, sementara bagian lainnya tetap tertidur. Kesadaran saat kita tidur itu biasanya ditemukan pada hewan-hewan seperti paus, lumba-lumba dan burung sebagai kewaspadaan mereka di malam hari.

“Karena lingkungan tidur kita baru, maka kita memerlukan sistem pengawasan sehingga bisa memonitor lingkungan sekitar. Jika sewaktu-waktu ada hal yang aneh, kita bisa langsung mendeteksinya,” kata Masako Tamaki, salah satu peneliti.

Kita menjadi lebih rentan saat tertidur. Dengan kata lain, ketika tidur di tempat yang tidak familiar, otak kita berusaha melindungi. Itulah alasan mengapa kita tidak bisa tidur nyenyak jika bukan di kasur sendiri.

Para peneliti juga menemukan bahwa ketika para partisipan dipasang earphone saat tidur, bagian otak kiri merespons suara lebih banyak dibanding yang kanan – menunjukkan kewaspadaan yang lebih tinggi.

Meskipun kita sudah mengetahui mengapa kita tidak bisa tidur nyenyak di kasur orang lain, namun penelitian ini masih menimbulkan banyak pertanyaannya. Salah satunya adalah alasan mengapa respons kewaspadaan lebih banyak ditemukan di bagian otak kiri dan bukan kanan.

Populer Minggu Ini