Jejamo.com, Kota Metro – Hujan deras sore tadi, sosok berkacamata hitam dan berdasi tampil rapi di ruang tamu redaksi. Eddy Ribut Harwanto, Pengacara kondang yang kerap tampil di infotainment, menyempatkan diri berkunjung ke kantor perwakilan jejamo.com, Kota Metro, Senin 30/11/2015.
Bersama teh panas, berteman se toples kerupuk, pria yang dekat dengan awak media ini asik bersenda gurau dengan karyawan jejamo.com. Tanpa kami sadari, waktu telah terbunuh selama tiga jam, hujan pun sudah lama reda, azan magrib hampir berkumandang.
Inilah Eddy, mantan jurnalis berkode ‘Ed’ dengan segudang talenta. Disela waktunya sebagai lawyer, ia adalah penyanyi dengan nama panggung Eddy Law. Pesulap yang bernama Mr. R. Dan, ‘si pembunuh’ waktu yang kerap disapa Om Edi.
Siapa sangka, kata ‘Ribut’ yang disandang dalam nama lengkapnya membawa keberuntungan tersendiri. Tahun ini singgel album Suara Hati miliknya laris manis menjadi nada sambung pengguna telepon seluler di Singapura, Brunei dan Malaysia. Masih tahun ini juga, ia laku keras menjadi kuasa hukum artis.
Sedikit yang tahu, jika semula Eddy dikejar pelaku pembalakan liar di pedalaman Way kambas. Kucal, berbau, nyaris mati selama di hutan. Akibat investigasi kala menjadi pewarta di sebuah surat kabar harian. Kini dalam sekejap, ia diburu rezeki dan fans cantik.
“Minggu lalu delapan warga singapur datang menemui saya, gak nyangka jauh-jauh cuma pingin bilang ..kami semua suka irama lagu El (julukan Eddy dari penggemar)” ujarnya, ditengah tawa karyawan jejamo.com.
Berawal dari lagu berjudul Ditikam Cinta, label Nagaswara, ia berhasil menuju kancah industri musik Asia Tenggara. Menurut Youngki RM, pencipta lagu Nike Ardila dan inka Cristin, cengkok melayu milik Eddy menjadi karakter khas. Ia bahkan optimis Eddy mampu menguasai pasar musik Melayu, seperti dua penyanyi legendaris yang pernah melantunkan lagu ciptaannya.
Mungkin, hanya Eddy satu-satunya pengacara di Indonesia yang sukses menjadi penyanyi go internasional. Bersama musisi dan pencipta lagu kondang Youngki RM, ia menjadi magnet bagi industri musik jiran. Selain perusahaan musik Malaysia, Insichtech Musiclan, dua perusahaan musik asal singapura juga antri untuk mengontraknya.
Meski demikian, dibalik pakaian necis dan kacamata Chuck Norris, Om Edi tetaplah sosok yang sederhana. Biarlah doa dan takdir bergumul di langit, hidupnya tak ubah air mengalir. Selama ini ia tidak mengejar, melainkan mengikuti peluang. Air mengalir tak pernah menentang arus, seperti halnya waktu. Begitu katanya. Itulah mengapa ia tak pernah menjadi penentang waktu, melainkan ‘pembunuh waktu’.
Selain diincar pembalak, Ed pernah dibuntuti perampok kelas kakap, sebab mengungkap kediaman dan keluarga si buronan dalam kegiatan jurnalistiknya. Kemarin lusa Edy Law bernyanyi dan jumpa fans di Orchard Road. Esoknya Eddy Ribut mengoreksi isi gugatan perdata Sammy Simorangkir. Ketika malam Mr.R bermain sulap di Mangga Dua Square. Dan, sorenya Om Edi menghabiskan waktu bersama karyawan jejamo.com, di Kota Metro, Lampung. Di dunia mungkin hanya dua orang, yang sebegitu berliku dalam satu episode hidup. James Bond dan Eddy Ribut Harwanto.(*)