Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Inilah Kebun Bunga Amaryllis Milik Sukadi yang Mempesona

Kebun Bunga Amaryllis
Kebun Bunga Amaryllis milik Sukardi di Yogyakarta banyak dikunjungi warga | Viva.co.id

Jejamo.com, Yogyakarta – Media sosial tanah air baru-baru ini diramaikan dengan keindahan kebun bunga milik Sukadi warga Kecamatan Patuk, Gunuungkidul, Yugyakarta. Hamparan bunga Amaryllis berwarna salem itu terlihat sangat mempesona karena bermekaran secara bersamaan.

 

Keindahan ini kemudian menarik banyak minat warga yang mengunjungi untuk sekedar berfoto selfie atau secara bergerombol. Sayangnya aksi foto-foto warga ini malah merusak kebun bunga itu karena banyak pengunjung yang secara sengaja atau tak sengaja menginjak-injak tanaman yang kerap dipangil brambang procot oleh warga sekitar.

 

Sukadi merintis kebun Amaryllis ini sejak tahun 2000-an dengan julah yang masih sangat kecil. Tanaman yang bernama puspa patuk dibudidayakan disekeliling rumahnya secara sederhana. Rumah yang terletak di dusun Ngasemayu RT 13 RW 04, Salam, Patuk, Gunungkidul ini ternyata sangat cocok untuk tanaman bunga tersebut.

 

Setiap tahun, biasanya jatuh pada bulan November atau Desember bunga ini mekar dengan indahnya secara bersamaan. Menurut Sukadi, Bunga yang mekar ini hanya bertahan selama 3 minggu dan kemudian layu.

 

“Niat saya bisa melestarikan bunga ini. Saya tidak menduga bisa seperti ini, tetapi senang juga, ternyata banyak yang suka. Jadi lebih semangat untuk mengembangkannya,” ujar Sukadi di ditemui di rumahnya, seperti dikutip Detikcom, Sabtu, 28/11/2015.

 

Pesona kebun ini banyak menarik minat warga yang kemudian berusaha untuk mengabadikannya melalui perangkat kamera. Sayang, kegiatan foto-foto untuk disimpan di telepon seluler itu malah merusak sang objek yaitu keindahan kebun bunga itu sendiri.

 

 

Meski keindahannya berkurang karena kunjungan warga, namun banyak juga warga yang membeli bibit bunga milik Sukadi itu, ia mematok harga Rp7.000 per bibit. Selain itu, warga yang berkunjung juga secara suka rela menyisihkan sebagian uangnya. Uang yang terkumpul, menurut sukadi akan digunakan untuk pemeliharaan dan pengembangan taman ke depan.(*)

 

Detikcom

 

 

Populer Minggu Ini