Jejamo.com, Bandar Lampung – Kepala KUA Kota Gajah, Kabupaten Lampung Tengah, Henri Amiruddin, menjelaskan kronologis rombongan remaja Kampung Sritejokencono, melakukan salat telanjang dada dan berfoto vulgar di dalam Masjid Taqwa.
“Kejadian itu pada bulan Ramadan kemarin, menurut cerita mereka kepada saya,. Waktu itu setelah tarawih di masjid mereka duduk-duduk di gardu ronda terus kembali lagi ke masjid. Rencananya mereka mau begadang dan sahur di masjid. Mereka juga sudah membawa makanan sahur serta gula kopi,” ujar Henri Aminuddin saat dihubungi jejamo.com melalui sambungan telepon, Senin malam, 25/7/2016.
Henri Aminuddin melanjutkan, saat para remaja tersebut hendak memasak air. Kompor yang mereka bawa rusak. Mereka kemudian menggunakan kayu bakar untuk memasak air. “Menurut pengakuan Firman, saat memasak air, mencuci piring dan membersihkan masjid karena saat itu banyak walang sangit, bajunya dan temanya basah karena keringat,” jelasnya.
Setelah membuka baju, lanjut Henri, Firman dan teman-temanya kemudian berfoto-foto di dalam masjid karena Firman memiliki handphone baru yang kameranya bagus. Namun mereka mengaku kebablasan dan melakukan hal yang tidak pantas. “Mereka mengaku khilaf dan sudah mengakui perbuatannya. Mereka juga sudah meminta maaf,” tutup Henri.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com