Berita Nusantara, Jejamo.com – Sersan Satu Yoyok Hadi, pelaku penembakan terhadap pemotor di Cibinong, sebagai sosok yang pendiam.
“Dia itu anaknya pendiam, jarang bicara, paling senyum-senyum kalau diajak ngobrol. Nggak banyak tingkah,” ungkap Komandan Yon Intel Kostrad Mayor Inf Deni Eka seperti dilansir jejamo.com dari detik.com, Rabu, 4/11/2015.
Bertugas sebagai pejabat Baintel Yon Intel Kostrad sejak tahun 2005, Serda Yoyok merupakan lulusan Tamtama tahun 2000 dan akhirnya mengikuti sekolah bintara. Ia dan sang istri tinggal di asrama prajurit di Markas Kostrad di Cilodong.
“Anaknya baru 1 masih kecil umur 2,5 tahun, perempuan dan itu anak adopsi Yoyok. Dia asli Lombok tapi lama di Jawa Timur. Bahasa Jatim nya bagus sekali,” kata Deni.
Sempat bertugas di Brigif III Kostrad/Makassar, Yoyok selama ini disebut Deni cukup bagus dalam bertugas. Misi operasinya selalu membuahkan hasil.
“Bagus selama ini. Pelaksanaan operasi selama di Yon Intel dan pernah juga di Papua dia berhasil. Sejauh ini tidak ada masalah,” Deni menjelaskan.
Sebagai komandan dari Serda Yoyok, Deni tidak melihat ada yang ganjil dari perilaku pria berusia 35 tahun itu. Selama bertugas di Yon Intel Kostrad, kualifikasi Deni cukup mumpuni.
“Dia mengerti wilayah Bogor makanya ditugasin di sini. Nggak ada membakang, pendiam orangnya. Selama ini Yoyok dalam menjalankan tugasnya sehari-hari tidak ada masalah,” tutur Deni.
Mengenai penggunaan senjata, Serda Yoyok pun disebut sudah memenuhi syarat. Sebab untuk dapat memegang senjata pada saat misi tugas, seorang prajurit harus memiliki kualifikasi dan yang paling penting adalah lulus tes psikologi.(*)