Jejamo.com, Bandar Lampung – Dini, tetangga almarhumah Gita Meylanda, mengatakan, ia menerima BlackBerry Messenger (BBM) Gita pada Sabtu kemarin, sesaat sebelum Gita dan temannya Wiwik ditabrak Avanza hingga meninggal di Jalan Pulau Damar, Way Dadi, Sukarame.
“Terakhir dia BBM saya sekitar pukul 12.00 sebelum kecelakaan. Dia BBM saya, minta saya melihat dan menjaga Fadli, adik bungsunya. Terus saya balas, kamu pulang sekolah jam berapa. Namun, BBM saya itu tidak balas,” kata Dini kepada jejamo.com di rumah duka di Jalan Dr Harun I, Gang Cantik Manis, Kotabaru, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.
Ramadan Adi Saputra, sepupu Gita Meylanda, menceritakan, almarhumah adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Ia mengaku dekat dengan Gita.
“Gita itu pemalu. Saya terakhir bertemu dengan dia pada korban Jumat tanggal  22 Juli 2016 pada acara ulang tahun di dekat rumahnya,” ujarnya.
“Saya terakhir bertemu dengan dia (Gita) Jumat diacara ulang tahun, dia itu orangnya pemalu dan paling nggak mau di foto, tiba-tiba diacara itu dia mengajak saya dan teman-temannya untuk foto bareng tapi kami sempat menolak. Namun, akhirnya, kami foto bareng juga,” ujarnya kepada jejamo.com, dikediaman korban, Minggu, 24/7/2016.
Selain itu, kata Ramadan, terakhir korban juga meminta kepada dirinya untuk dibelikan jaket.
“Dia meminta dibelikan jaket, namun kata dia harganya mahal. Dia meminta saya untuk membelikannya. Saya bilang nanti kalau ada rezeki dibelikan,” ungkapnya.
Ramadan menambahkan, Gita dan Wiwik itu sahabat dekat. Mereka kemana-mana selalu pergi bersama.
Menurutnya, sebelum terjadi kecelakaan maut itu, Gita dan Wiwik sempat pulang.
“Ada teman Gita cerita pada saya, saat itu Gita dan Wiwik ingin pulang. Ada empat orang. Wiwik ditawarkan berboncengan dengan salah satu temannya itu. Tapi Wiwik menolak. Wiwik hanya ingin sama Gita,”  terang dia.
Sebelumnya diberitakan, kemarin, Gita dan Wiwik meninggal dunia usai ditabrak Avanza di Jalan Pulau Damar, Way Dadi, Sukarame. Gita adalah siswi SMK Kesehatan Jurusan Keperawatan Nurul Islam (Nuris) di Jalan Bugenvil, Way Kandis (bukan SMK Al Huda Jatiagung Lampung Selatan seperti yang pernah diberitakan).(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com