Jejamo.com, Bandar Lampung – Program ronda yang dijalankan di Lampung Tengah dinilai efektif menjaga kemanan dan suasana kondusif. Demikian disampaikan Bupati Lampung Tengah Mustafa saat mengisi kuliah umum di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Lampung di Kemiling, Bandar Lampung, Kamis, 4/5/2017.
Mustafa mengatakan program ronda dibuat karena melihat di Lampung, khususnya Lampung Tengah, diperlukan peran masyarakat dalam menjaga kemanan wilayah. Jadi tak hanya mengandalkan aparat saja.
“Saat ini pihak kepolisian harus menjaga kemanan masyarakat. Saat ini satu orang polisi harus menjaga kemanan sekitar 1.600 orang, sehingga peran masyarakat sangat diperlukan,” katanya.
Berangkat dari kebutuhan, Mustafa mengklaim program ronda menjadikan Lampung Tengah saat ini lebih terang, aman, dan juga meminamalisir aksi begal yang bisa berakibat konflik seperti kerusuhan dan bentrok warga.
“Semangat ronda bukan hanya sekadar lahir karena pencitraan, tetapi kebutuhan mendasar. Sebab dengan ronda dapat menciptakan lampu terang, zero konflik, dan menurunkan angka kriminalitas,” kata Mustafa.
Bupati yang beberapa waktu lalu mendeklarasikan diri untuk maju pada Pemilihan Gubernur Lampung tahun 2018 ini manambahkan bahwa saat ini sudah dibangun 270 pos ronda di Lampung Tengah. Pemerintah Kabupaten Lampung tengah juga menganggarkan Rp250 miliar untuk program kemanan dan infrastruktur di kampung-kampung.
“Dan juga kami menganggarkan Rp10 juta untuk pemberdayaan pemuda-pemudi melalui program Kampung Enterpreneur Creative atau Kece,” imbuhnya.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com