Jejamo.com – Sebuah laporan Badan Intelijen Amerika (CIA) menyebutkan bahwa ISIS kini telah mengunakan senjata kimia dalam menjalani perang. Meski belum dilakukan dalam sekala besar, hal ini sangat mengkhawatirkan banyak pihak Internasional.
Direktur CIA John Brennan mengatakan, pejuang ISIS telah mengunakan senjata kimia. Mereka juga disebutsanggup membuat senjata pemusnah masal sekala kecil berupa chlorine dan gas mustard. Seperti dilaporkan Tempo.co dari CBS News, Kamis, 12/2/2016.
“Kami telah mengambil beberapa sampel dimana ISIS menggunakan senjata kimia di medan perang,” ujar Brennan dalam sebuah wawancara dengan CBS News.
CIA kini meyakini bahwa kelompok ISIS sanggup membuat mustrad dalam jumlah kecil atau gas klorine untuk senjata. “Ada informasi yang menyebutkan ISIS memiliki akses ke perintis pembuatan bahan kimia dan mereka dapat menggunakannya,” ujar Brennan.
Brenann juga memperingatkan kemungkinan senjata ISIS yang dapat diekspor ke negara Barat dalam rangka mendapatkan dana. “Saya rasa ada pontenis ke arah sana. Inilah pentingnya kita harus memotong jalur transportasi dan rute penyelundupan yang mereka gunakan,” terangnya.(*)
Tempo.co