Berita Mancanegara, Jejamo.com – Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim sebagai pihak yang menjadi dalang serangan di Paris, Perancis, Jumat malam waktu setempat, 13/11/2015.
Dalam pernyataan yang dimuat secara daring, dikutip CNN, Sabtu, 14/11/2015, kelompok tersebut mengatakan delapan orang yang membawa bom bunuh diri dan dipersenjatai senapan otomatis menyerang tepat ke sasaran yang direncanakan.
Serangan itu, menurut kepolisian, menewaskan setidaknya 128 orang dan melukai 180 orang lainnya. Lebih dari separuhnya kini dalam keadaan kritis.
Sebelumnya, Presiden Perancis Francois Hollande pun lebih dulu menunjuk ISIS sebagai dalang pembantaian ini. Dia menyebut aksi para teroris sebagai “aksi peperangan.”
“Ketika para teroris bisa melakukan aksi semacam ini, mereka juga harus tahu bahwa mereka berhadapan Perancis yang bertekad kuat (melawan teroris),” kata Hollande.
Serangan terjadi di enam titik berbeda di sekitar stadion Stade de France dalam waktu yang hampir bersamaan. Delapan teroris tewas setelah peristiwa ini, tujuh di antaranya karena meledakkan diri.
Kejadian yang paling banyak memakan korban adalah di aula Bataclan. Para teroris memberondong penonton konser di tempat tersebut dengan senapan mesin selama 10 menit.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri menyatakan jumlah korban mencapai angka 112 orang. Sementara setelahnya, Kejaksaan menyatakan setidaknya 80 orang tewas di tempat itu.
Diberitakan sebelumnya, serangan bersenjata dan teror bom terjadi di Paris, Prancis, Jumat malam waktu setempat, 13/11/2015, dan menewaskan seratusan orang.(*)
Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya