Jejamo.com – Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim sebagai dalang di balik serangan mematikan di sebuah kelab malam gay di Orlando, Florida, pada Minggu malam, 12/3/2016, yang dilakukan Omar Mateen. Aksi Mateen tersebut mengakibatkan 50 orang tewas dan 57 lainnya terluka.
Melalui agensi berita mereka, Amaq, mereka menyebut bahwa Omar Mateen, pelaku penembakan, adalah salah satu pejuang mereka. “Serangan bersenjata yang menargetkan kelab malam gay di Kota Orlando, Florida, yang menyebabkan lebih dari 100 orang tewas atau terluka, dilakukan oleh pejuang ISIS,” tulis berita Amaq seperti dikutip oleh Daily Mail.
Ini pertama kalinya ISIS mengklaim menjadi dalang di balik serangan mematikan di Amerika. Menurut laporan dari NBC News, sebelum melakukan serangan, Omar menelepon 911 dan menyatakan kesetiaannya kepada pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Menurut juru bicara kepolisian setempat, selain menyebutkan tentang ISIS, saat melakukan penembakan, Omar beberapa kali menyebut dan mereferensi tentang Tsarnaev bersaudara. Tsarnaev bersaudara adalah dalang di balik pengeboman Boston Marathon pada 2013 yang membunuh tiga orang dan melukai puluhan lainnya.
Omar Mateen yang berumur 29 tahun merupakan warga Port St. Lucile di Florida. Ia merupakan anak dari keluarga Afganistan yang lahir di New York. Bagi FBI, sosok Omar bukan orang baru lagi, ia sudah dua kali diinvestigasi sebelum penembakan, namun akhirnya dilepaskan.
Salah satu agen FBI Ronald Hooper mengatakan senjata yang digunakan adalah AR-15 dan sebuah pistol tangan. “Mateen sudah membeli setidaknya dua senjata api secara legal dalam satu minggu terakhir,” ujar Hooper seperti dikutip Daily Mail.(*)
Tempo.co