Jejamo.com – Klaim Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mengaku telah menewaskan seorang komandan militer AS di Kabul, Afganistan dibantah oleh NATO.
Pernyataan ISIS yang dirilis kantor berita Amaq yang menyebut komandan militer AS itu tewas dalam sebuah ledakan bom bersama dua orang perwira militer Afganistan.
“Tak ada bukti terkait klaim yang menyebut seorang komandan militer AS tewas dan melukai beberapa personel militer Afganistan dalam serangan bom di Kabul,” demikian pernyataan NATO.
Faredoon Obiadi, kepala divisi investigasi kriminal kepolisian Afganistan, mengatakan, ledakan itu mengakibatkan seorang perwira angkatan darat terluka.
Selain ISIS, kelompok Taliban juga mengklaim mendalangi serangan tersebut yang terjadi tak jauh dari kedutaan besar AS dan pengadilan nasional Afganistan di Lapangan Masoud.
Taliban mengklaim telah menggunakan “bom tempel” dalam serangan itu. “Bom tempel” adalah bahan peledak magnetik yang bisa menempel pada logam, biasanya ditaruh di bawah mobil.
Dalam peristiwa terpisah, pemerintah Afganistan, Senin, 15/8/2016 membenarkan Taliban menyerang sebuah markas kepolisian di distrik Dahna-e-Ghori, di provinsi Baghlan, wilayah utara Afganistan.
Sejauh ini belum diperoleh kabar soal korban dalam serangan di Baghlan. Namun, Taliban mengklaim telah membunuh dan menyandera sejumlah personel kepolisian.(*)
Kompas.com