Jejamo.com, Bandar Lampung – Menjamin biaya pendidikan sekolah seorang anak adalah salah satu tugas utama orangtua.
Agar anak bisa menyelesaikan pendidikan dan meraih cita-citanya demi masa depan yang lebih baik.
Namun, kondisi ekonomi yang serba kekurangan untuk makan sehari-hari pun kadang susah, tentunya menjadi kendala terbesar bagi orangtua untuk mewujudkannya.
Hal inilah yang terjadi pada keluarga Sulasmiyati (48) yang sehari-hari hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan suaminya M. Sugiono (64) seorang buruh bangunan.
Penghasilan keduanya sangat minim untuk bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari bersama tiga anaknya.
“Pak, IZI bisa bantu biaya sekolah SMK anak saya gak ya? Yuyun Ariani anak saya ini sudah beberapa bulan ini nunggak SPP dan belum bayar biaya ujian juga,” kata Sulasmiati ketika IZI silarurahmi ke rumahnya di Kelurahan Sukamenanti Baru, Kedaton Bandar Lampung, 17 Maret lalu.
Ia kemudian menjelaskan bahwa rumahnya ini hanya menumpang di atas lahan milik orang lain. Yang sebelumnya tanah tersebut tidak terpakai dan hanya ditumbuhi semak belukar.
“Di tanah ini ada tiga rumah yang menumpang seperti saya. Jadi kalau nantinya pemilik tanah ingin membangun maka kami otomatis harus pindah,” jelasnya lagi.
Melalui Program Layanan Mustahik (Lamus) keinginan dari Sulasmiyati bisa terpenuhi.
IZI Lampung bisa membantu kesulitan yang dihadapinya.
Program Lamus merupakan layanan bantuan langsung kebutuhan dasar hidup mustahik berupa ekonomi, pendidikan, konsumsi, akomodasi, hutang dan lainnya agar mustahik terpenuhi kebutuhan sehari-harinya atau jangka waktu tertentu. [Adriansyah/IZI Lampung]