Jejamo.com, Lampung Timur – Sejumlah wali murid sekolah dasar di Lampung Timur mengaku resah dengan beredarnya jajanan berbahaya yang kini marak dijual di sekitar sekolah-sekolah.
Erni salah satu wali murid di sebuah sekolah dasar di Kecamatan Batanghari, Lampung Timur mengatakan, tidak semua sekolah dilengkapi dengan kantin sehat. Sementara pedagang di sekitar sekolah banyak yang menjual makanan berbahaya.
“Anak saya sering batuk-batuk kalo habis jajan di sekolah. Malamnya juga demam. Untuk itu, ya kita meminta kepada pihak sekolah bisa membuat kantin sehat yang berada dilingkup sekolah,” ujarnya. Kamis, 1/9/2016.
Sementara itu, salah satu pegawai sekolah dasar yang dihubungi jejamo.com mengaku kesulitan untuk mengatasi maraknya jajanan ringan yang dijual di lingkungan sekolahnya.
“Jujur saja kita masih mengalami kesulitan untuk menata kantin agar sesuai standar. Karena keterbatasan modal dan makin banyaknya penjual jajanan ringan yang ada di luar sekolah,” ujar wanita yang tak ingin disebutkan identitasnya itu.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Lampung Timur Evi Darwati mengatakan, pihaknya sudah menggelar penyuluhan melalui bagian kesehatan lingkungan dan makanan.
“Sudah pernah diturunkan untuk melakukan pengecekan terhadap makanannya. Nanti kita akan lihat sudah sampai mana pengecekan itu, apakah sudah sampai lingkungan sekolah atau belum,” ucapnya, Kamis, 1/9/2016.
Lebih lanjut Evi menjelaskan, untuk pengecekan makanan ringan berbahaya akan dicek hanya sebatas di bagian pasar-pasar saja, atau sudah sampai ke sekolah-sekolah yang ada.(*)
Laporan Parman, wartawan Jejamo.com