Jejamo.com – Sejumlah jaksa di Amerika Serikat sedang berupaya untuk menggunakan seekor burung beo sebagai saksi dalam sebuah sidang kasus pembunuhan, setelah hewan itu diyakini menirukan kata terakhir korban.
Glenna Duram (48) didakwa membunuh suaminya Martin di hadapan burung beo abu-abu afrika di kediaman mereka di Michigan, tahun lalu.
Kerabat korban yakin burung bernama Bud itu, mendengar pertengkaran Glenna dan Martin lalu meniru kalimat terakhir korban. Bud juga menirukan suara Glenna dan Martin secara bergantian layaknya sedang berbicara.
“Keluar,” demikan Bud menirukan Martin.
“Kemana saya akan pergi?” suara Bud menirukan Glenna.
“Jangan tembak,” kata Bud menirukan Martin.
Namun, para jaksa kini pusing tujuh keliling karena mereka tak tahu apakah pengadilan akan mengizinkan seekor burung beo menjadi saksi?
“Ini adalah hal menarik dan menjadi kesempatan besar bagi saya mempelajari burung beo Afrika,” ujar Robert Springstead, jaksa Nevago County.
Glenna Duram dituduh membunuh suaminya dengan lima tembakan sebelum mencoba bunuh diri. Dia sempat menembak kepalanya sendiri tetapi nyawanya bisa diselamatkan.
Kerabat Martin yakin, mereka berdebat tentang berbagai tagihan yang belum terbayar serta kebiasaan judi Glenna.
“Saya sangat yakin bahwa kalimat yang diucapkan Bud adalah kalimat terakhir Martin. Saya mengenal dua suara berbeda dan selalu berakhir dengan ‘Jangan tembak.'” ujar Christine mantan istri Martin yang kini merawat burung beo itu.
Ini bukan kali pertama ucapan seekor beo digunakan dalam sebuah sidang kasus pembunuhan. Pada 1983, pengacara Gary Joseph Rasp menyebut seekor beo abu-abu menjadi kunci pembunuh sang majikan.(*)
Tempo.co