Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Jalan Aspal Meleleh Akibat Gelombang Panas di India

Aspal Meleleh
Garis marka jalan rusak akibat lapisan atas aspal di New Delhi, India meleleh. | Telegraph.co.uk

Jejamo.com – Suhu terpanas di India berhasil mencetak rekor pada pekan lalu. Sejumlah jalan di negara itu bahkan meleleh akibat diterjang gelombang udara panas. Penduduk kota Valsad, negara bagian Gujarat, harus berjuang melawan aspal yang meleleh saat menyeberang jalan di suhu yang mencapai 36 derajat Celcius.

Rekaman video dari stasiun televisi NDTV memperlihatkan beberapa orang terjebak di jalanan setelah sepatu mereka melekat di aspal yang meleleh.

Sementara di beberapa wilayah India suhu bisa mencapai 50 derajat Celcius. Pada Jumat pekan lalu, suhu tertinggi tercatat 51 derajat Celcius di kota Phalodi, negara bagian Rajashtan. Sementara suhu tertinggi sebelumnya tercatat di kota Alwar, juga di negara bagian Rajashtan, yaitu mencapai 50,6 derajat Celcius.

Badan meteorologi India memperingatkan gelombang udara panas akan semakin sering terjadi dan bisa menyebabkan dehidrasi serta gangguan kesehatan lainnya.

Ratusan orang tewas setelah gagal panen melanda setidaknya 13 negara bagian yang memaksa puluhan ribu petani kecil meninggalkan lahan mereka dan pindah ke kota-kota. Banyak sungai, danau dan bendungan yang mengering terutama di negara-negara bagian di wilayah barat India seperti Rajashtan, Maharashtra dan Gujarat.

Gelombang panas tahun ini menghantam berbarengan dengan saat India tengah berjuang melawan kekeringan yang memengaruhi setidaknya 330 juta orang.

“Kami terus berdoa kepada Tuhan agar musim hujan segera tiba dan kami terlepas dari penderitaan karena suhu panas ini semakin menyiksa kami,” ujar Neeraj Kumar, warga kota industri Kanpur.

Mei dan Juni biasanya merupakan bulan-bulan terpanas India dan suhu udara bisa melampaui 40 derajat Celcius, tetapi kondisi tahun ini adalah yang terburuk sepanjang sejarah India. “Biasanya saat ini hujan lebat sudah turun, tetapi kali ini hujan tak kunjung tiba,” kata Yadav, kepala pusat prakiraan cuaca Departemen Meteorologi India.

“Angin panas bertiup dari Afganistan dan Pakistan memicu suhu ekstrem ini,” papar Yadav.(*)

Kompas.com

Populer Minggu Ini